Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
-
Timnas Indonesia lawan Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Dok. PSSI)

Intinya sih...

  • PSSI diminta meninjau kapasitas calon pelatih

  • Shin Tae Yong dijadikan standar bagi calon pelatih

  • Pelatih Timnas harus memiliki sikap baik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kursi pelatih Timnas Indonesia masih kosong. Legenda sepak bola Indonesia, Peri Sandria, mendesak PSSI agar tak mengulangi kesalahannya saat menunjuk Patrick Kluivert.

Federasi tak boleh tergiur dengan nama beken. Contohnya Kluivert yang merupakan pemain top dunia di eranya, tetapi kurang gereget dalam meramu taktik di pinggir lapangan.

1. Jangan beli kucing dalam karung

Legenda Timnas Indonesia, Peri Sandria. (IDN Times/Tino).

PSSI pimpinan Erick Thohir harus meninjau kapasitas calon pelatih. Mulai dari rekam jejak, dan filosofi bermainnya. Saat mendatangkan Kluivert, Peri menilai federasi bak membeli kucing dalam karung.

"Masih ada waktu, harus berhati-hati mencari pelatih. Jangan beli kucing dalam karung, sayang biayanya," kata Peri saat ditemui di Lapangan Galapuri, Tangerang, Minggu (30/11/2025).

2. Shin Tae Yong jadi standar

Erick Thohir dan Shin Tae Yong. (IDN Times/Tino).

Menurut Peri, Shin Tae Yong harus menjadi tolok ukur. Juru taktik asal Korea Selatan itu berhasil membuktikan kualitasnya, dalam membawa Pasukan Garuda terbang tinggi di level Asia.

Minimal, disebut Peri, calon pelatih Timnas bersedia membawa pelatih lokal ke dalam struktur asisten kepelatihan, seperti Shin yang menggandeng Nova Arianto. Dengan begitu, ada pertukaran ilmu yang tercipta.

"Tapi ini, harus ada kolaborasi dari pelatih lokalnya. Kemarin, pas Kluivert tidak ada pelatih lokal yang ditarik. Saya bukan menyanjung Shin Tae Yong, tapi dia tetap menarik pelatih lokal. Adanya pelatih lokal sebagai informasi buat pelatih kepala, dan pertukaran ilmu," kata Peri.

3. Harus punya sikap yang baik

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam jumpa pers jelang melawan Irak, Minggu (10/10/2025). (Dok. PSSI).

Pria yang pernah mengantarkan Timnas meraih medali emas SEA Games 1991 itu juga meminta PSSI untuk mencari pelatih dengan sikap baik. Peri tak mau lagi melihat pelatih Timnas yang tidak jentelmen.

"Saya juga menyayangkan kemarin tidak ada sikap jantan dari Kluivert, tidak meminta maaf kepada masyarakat, pencinta bola Indonesia. Ini juga harus diperhatikan (PSSI) soal attitude," ujar Peri.

Editorial Team