Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelatih Shakhtar Donetsk, Roberto De Zerbi. (Twitter.com/FCShakhtar_eng)

Jakarta, IDN Times - Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan ketakutan dalam benak seluruh warga, tak terkecuali pelatih Shakhtar Donetsk, Roberto De Zerbi. Kesaksian De Zerbi, serangan Rusia telah membuatnya tak bisa tidur sepanjang malam lantaran khawatir akan menjadi korban dalam serangan misil atau lainnya.

De Zerbi mengakui tidurnya tak nyenyak karena dihantui oleh sejumlah serangan misil dari Rusia. Bahkan, dia menyatakan kalau sempat terbangun karena ledakan akibat perang.

"Kami terbangun akibat bunyi ledakan," ujar De Zerbi dikutip Bleacher Reacher Football.

1. Terjebak di Kiev

Paulo Fonseca (skysports.com)

Sementara, mantan pelatih Shakhtar, Paulo Fonseca, pasrah dengan kondisi yang dialaminya. Fonseca terjebak di Kiev.

Ketika hendak cabut dari Kiev, menuju Lviv, yang dekat dengan Polandia, Fonseca tak mampu melakukannya. Sebab, bandara sudah dihancurkan dan jalur udara ditutup.

Satu-satunya jalan keluar adalah lewat jalur darat. Namun, Fonseca menyatakan kalau itu sudah tak mungkin dilakukan.

"Jalan-jalan ditutup. Kami cuma bisa berdoa agar bom tak jatuh dan meledak. Saya tak tahu lagi bagaimana cara keluar dari sini. Ketika bangun, saya mendengar lima ledakan," kata Fonseca.

2. Para pemain asing ketakutan

Tak cuma Fonseca dan De Zerbi yang terjebak, sejumlah pemain asing juga susah keluar dari Ukraina. Para pemain Brasil yang membela Shakhtar Donetsk dan Dinamo Kiev berkumpul di sebuah hotel.

Mereka bersama keluarganya meminta bantuan untuk bisa dievakuasi oleh otoritas Brasil. Sebab, mereka mengalami hal yang sama dengan Fonseca dan De Zerbi.

3. Kompetisi Ukraina dihentikan

Anatoliy Trubin, penjaga gawang andalan Shakhtar Donetsk (instagram.com/fcshakhtar)

Akibat dari invasi Rusia, kompetisi kasta tertinggi Ukraina dipastikan terhenti. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan semua kegiatan harus dihentikan akibat kondisi force majeure.

Belum diketahui kapan kompetisi dimulai lagi. Semua masih menyesuaikan situasi yang berkembang akibat adanya perang.

Editorial Team