Serunya Puasa 17 Jam Pemain Indonesia di Bosnia

Jakarta, IDN Times - Pemain Indonesia yang bermain bersama FK Sloboda Tuzla, Miftah Anwar Sani, telah menjalani puasa selama hampir sebulan di Bosnia. Banyak cerita menarik yang dialami oleh Miftah selama berpuasa di sana dan menjalani kehidupannya sebagai pemain profesional.
Miftah mengakui, berpuasa di Bosnia harus pintar dalam mengatur asupan makanan. Sebab, jam puasa di Bosnia lebih lama ketimbang Indonesia yang cuma 13 jam.
"Kalau di Bosnia, puasanya 17 jam. Lumayan lama. Makanya harus pintar mengatur asupan makanan. Kalau makan nasi kan cepat lapar. Jadi diatasi dengan roti, pasta, ya saya tambah saja porsinya," kata Miftah kepada IDN Times.
1. Terbantu iklim
Iklim di Bosnia yang lebih sejuk juga membuat Miftah terbantu. Setidaknya, dia jadi tak cepat haus saat harus menjalani ibadah puasa bersamaan dengan kewajibannya berlatih serta bermain.
Dengan demikian, Miftah menegaskan ibadah puasanya berjalan lancar, tak ada yang bolong satu pun.
"Ya, itu sangat membantu jadi tak gampang haus, sejuh ke arah dingin kan. Pelatih sih tahu saya puasa. Karena, ada juga beberapa pemain yang puasa pula," terang Miftah.