Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Manchester United (pexels.com/STEVE CHAI)

Manchester United adalah salah satu klub sepak bola paling sukses di dunia. Klub ini telah memenangkan 20 gelar juara Liga Inggris, termasuk 13 Premier League. Di bawah kepemimpinan Sir Alex Ferguson, Manchester United mengalami era kejayaan yang luar biasa pada 1990-an, 2000-an, dan 2010-an. Namun, sejak Ferguson pensiun, klub ini kesulitan mencapai level yang sama meskipun telah menghabiskan banyak uang di bursa transfer.

Ruben Amorim adalah pelatih terbaru yang berusaha mengembalikan kejayaan Setan Merah, tetapi tantangannya tidak mudah. Kini, dengan perubahan yang terjadi, banyak pihak menantikan seperti apa masa depan klub. Akankah Manchester United kembali berjaya di bawah kepemimpinan baru?

1. Keluarga Glazer memiliki saham mayoritas

Mayoritas saham Manchester United saat ini dimiliki keluarga Glazer. Keluarga asal Amerika Serikat ini pertama kali terlibat dengan klub pada 2003, ketika Malcolm Glazer membeli sebagian kecil saham. Dalam 2 tahun berikutnya, ia secara bertahap mengakuisisi klub sepenuhnya dengan nilai 790 juta pound sterling atau setara dengan Rp16,83 triliun pada 2005. Akuisisi ini mendapat penolakan dari sebagian fans yang khawatir dengan jumlah utang yang dibebankan kepada klub dan niat Glazer pada masa depan.

Setelah Malcolm Glazer meninggal pada 2014, kepemilikan klub diwariskan kepada enam anaknya. Mereka adalah Avram, Bryan, Darcie, Edward, Joel, dan Kevin Glazer. Meskipun memiliki kendali atas klub, mereka sering dikritik karena lebih fokus kepada keuntungan finansial dibanding prestasi di lapangan. Banyak fans yang kecewa karena mereka jarang terlibat langsung dalam pengambilan keputusan sepak bola.

2. Masuknya Sir Jim Ratcliffe sebagai pemegang saham minoritas

Pada Februari 2024, pengusaha asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe, membeli 27,7 persen saham Manchester United. Nilai akuisisi ini mencapai sekitar 1,25 miliar pound sterling atau setara dengan Rp21,31 triliun dan menandai perubahan besar dalam struktur kepemilikan klub. Jim Ratcliffe, yang merupakan pemilik perusahaan kimia multinasional INEOS, dikenal sebagai pendukung Manchester United sejak kecil. Ia berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi klub yang telah lama ia kagumi.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Jim Ratcliffe mendapatkan kendali atas operasi sepak bola klub. Sementara, keluarga Glazer masih memegang kendali atas sisi komersial. Jim Ratcliffe bertanggung jawab membangun strategi tim. Salah satu langkah penting yang ia ambil adalah merekrut Dan Ashworth sebagai direktur olahraga untuk memperbaiki kebijakan transfer. Fans berharap perubahan ini dapat mengembalikan Manchester United ke jalur kemenangan.

3. Jim Ratcliffe punya rencana besar untuk Manchester United

Jim Ratcliffe telah menunjukkan komitmennya dengan mengalokasikan dana besar untuk Manchester United. Total nilai investasi awalnya, 158 juta pound sterling atau setara dengan Rp3,37 triliun, telah disiapkan untuk perbaikan infrastruktur klub. Salah satu fokus utama adalah renovasi Old Trafford yang banyak dikritik karena kondisinya yang sudah usang. Banyak pihak menilai stadion ini tidak lagi mencerminkan status Manchester United sebagai klub besar.

Selain itu, Jim Ratcliffe juga melakukan perubahan di tingkat manajemen dengan membawa orang-orang baru. Ia merekrut Omar Berrada sebagai CEO dan Jason Wilcox sebagai direktur teknis. Langkah ini bertujuan menciptakan strategi jangka panjang yang lebih baik dalam mengelola klub. Dengan manajemen baru, diharapkan Manchester United dapat bersaing lebih baik di Premier League dan Eropa.

4. Warisan kontroversial keluarga Glazer

Sejak mengambil alih klub pada 2005, keluarga Glazer telah mendapat banyak kritik dari fans. Salah satu alasan utama adalah jumlah utang besar yang mereka bebankan kepada klub serta minimnya investasi kembali ke fasilitas Manchester United. Fans juga kecewa dengan cara keluarga Glazer lebih fokus kepada keuntungan pribadi dibanding membangun klub yang lebih kompetitif. Hal ini menyebabkan berbagai protes dan gerakan menentang kepemilikan mereka.

Ketidakpuasan terhadap kepemilikan Glazer bahkan mendorong beberapa fans membentuk klub baru. FC United of Manchester lahir sebagai bentuk protes terhadap kepemilikan keluarga Glazer yang dianggap hanya mengeksploitasi klub. Dengan kehadiran Jim Ratcliffe, banyak yang berharap adanya perubahan signifikan dalam cara klub dikelola. Namun, dengan keluarga Glazer masih memegang saham mayoritas, masa depan Manchester United tetap menjadi tanda tanya besar.

Manchester United sedang berada dalam masa transisi yang penuh tantangan. Keputusan yang diambil Jim Ratcliffe dan tim barunya akan sangat menentukan arah klub dalam beberapa tahun ke depan. Akankah ini menjadi awal dari kebangkitan Manchester United atau justru awal dari tantangan baru? Mari kita tunggu dan lihat seperti apa perjalanan klub ini ke depannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team