8 Musim saat Manchester City Bermain di Liga Europa

Manchester City terlempar dari zona empat besar Engish Premier League (EPL) 2024/2025 pada pekan ke-28. The Cityzens kalah dari Nottingham Forest dengan skor 0-1 pada Sabtu (8/3/2025). Tempat mereka di posisi keempat pun direbut Chelsea yang berhasil menang atas Leicester City dengan skor 1-0 pada Minggu (9/3/2025).
Dengan kondisi seperti ini, tim asuhan Pep Guardiola tersebut tidak akan bisa bermain di Liga Champions Eropa (UCL) pada 2025/2026. Sebagai gantinya, mereka hanya akan bertarung di Liga Europa. Sepanjang sejarahnya, Manchester City pernah delapan kali bermain di kompetisi kasta kedua antarklub Eropa ini, baik pada era Liga Europa (2009--sekarang) maupun Piala UEFA (1971--2009). Kapan saja delapan musim tersebut?
1. Manchester City terakhir kali bermain di Liga Europa pada 2011/2012
Terakhir kali Manchester City bermain di Liga Europa adalah pada 2011/2012. Saat itu, mereka langsung memulai kompetisi dari babak 32 besar. Pasalnya, The Cityzens terdegradasi dari Liga Champions usai berakhir di peringkat ketiga pada babak grup.
Pada babak 32 besar Liga Europa 2011/2012, tim yang saat itu dilatih Roberto Mancini tersebut mengatasi hadangan FC Porto dengan mudah. Mereka menang dengan agregat 6-1. Namun, langkah Manchester City dihentikan tim Portugal lainnya pada babak 16 besar.
Mereka kalah dari Sporting CP akibat aturan gol tandang. Pada leg pertama, Manchester City kalah dengan skor 0-1 saat bermain tandang. Sementara, saat bermain di kandang pada leg kedua, mereka kebobolan 2 gol meski mampu mencetak 3 gol.
2. Manchester City juga terhenti pada babak 16 besar di Liga Europa 2010/2011
Di Liga Europa 2010/2011, Manchester City juga hanya bisa melaju sampai babak 16 besar. Namun, perbedaannya dengan 2011/2012, mereka mengikuti kompetisi edisi 2010/2011 dari fase yang cukup awal, yaitu babak play-off. Manchester City menghadapi Timisoara dan menang dengan agregat 3-0.
Kemenangan tersebut mengantarkan Carlos Tevez dan kolega lolos ke babak grup. Mereka berhasil menjuarai grup A yang diisi Lech Poznan, Juventus, dan RB Salzburg. Manchester City pun melenggang ke babak 32 besar dan mampu menang atas Aris Thessaloniki dengan agregat 3-0.
Sayangnya, pada babak 16 besar, Manchester City diadang Dynamo Kyiv. Mereka kalah saat bermain tandang pada leg pertama dengan skor 0-2. Pada leg kedua, Manchester City hanya bisa menang dengan skor 1-0. Kegagalan mereka mencetak lebih banyak gol tidak terlepas karena kondisi tim yang bermain dengan sepuluh orang usai Mario Balotelli mendapat kartu merah pada menit 36.
3. Manchester City menembus perempat final pada 2008/2009
Manchester City ambil bagian di Liga Europa 2008/2009 yang merupakan edisi terakhir ketika kompetisi masih bernama Piala UEFA. Mereka mampu melangkah sampai babak perempat final. Tim yang dilatih Mark Hughes tersebut dihentikan Hamburger SV dengan agregat 3-4. Kemenangan dengan skor 2-1 pada leg kedua tidak bisa membayar kekalahan 1-3 pada leg pertama.
4. Manchester City cuma mencapai babak kedua di Piala UEFA 2003/2004
Di Piala UEFA 2003/2004, Manchester City ikut serta mulai babak kualifikasi paling awal. Tanpa kesulitan, mereka membantai tim asal Wales, The New Saints, dengan agregat 7-0. Pada fase selanjutnya, Manchester City kembali menang atas Lokeren dengan agregat 4-2.
Langkah tim asuhan Kevin Keegan itu akhirnya terhenti pada babak kedua. Mereka kalah dari tim asal Polandia, Groclin Grodzisk Wielkopolski. Manchester City tersingkir akibat gol tandang. Mereka ditahan Groclin dengan skor 1-1 saat bermain di kandang pada leg pertama. Sementara, saat bermain tandang pada leg kedua, mereka hanya bisa imbang tanpa gol.
5. Manchester City juga mencapai perempat final pada 1978/1979
Dua puluh musim sebelum 2008/2009, Manchester City juga berhasil mencapai perempat final Piala UEFA. Mereka dihentikan Borussia Moenchengladbach yang pada akhirnya menjadi juara. Manchester City kalah dengan agregat 2-4 dari tim asal Jerman tersebut. Mereka bermain imbang 1-1 pada leg pertama dan menyerah dengan skor 1-3 pada leg kedua.
6. Manchester City langsung kalah pada babak pertama di Piala UEFA 1977/1978
Di Piala UEFA 1977/1978, Manchester City harus langsung angkat kaki pada babak pertama. Mereka dihentikan Widzew Lodz pada babak 64 besar tersebut. Manchester City harus menyerahkan tiket babak selanjutnya kepada tim asal Polandia itu karena kalah gol tandang. Ketika bermain di kandang pada leg pertama, mereka bermain imbang 2-2. Sementara, saat bermain tandang pada leg kedua, Manchester City ditahan Lodz tanpa gol.
7. Manchester City kalah dari Juventus pada 1976/1977
Manchester City juga langsung gugur pada babak pertama di Piala UEFA 1976/1977. Namun, mereka tersingkir dengan lebih berwibawa karena kalah dari tim papan atas, Juventus. Raksasa Italia tersebut bahkan keluar sebagai juara.
Manchester City yang saat itu dilatih Tony Book dijegal Juventus dengan agregat yang tipis, 1-2. Pada leg pertama, mereka sebetulnya mampu menang dengan skor 1-0. Sayangnya, saat bertandang ke Italia pada leg kedua, mereka kalah dengan skor 0-2.
8. Manchester City mengikuti Piala UEFA untuk pertama kali pada 1972/1973
Pengalaman pertama Manchester City mengikuti Piala UEFA terjadi pada 1972/1973. Saat itu, langkah mereka langsung terhenti pada babak pertama usai dibungkam Valencia dengan agregat 3-4. The Cityzens sebetulnya bisa menahan imbang tim asal Spanyol tersebut pada leg pertama dengan skor 2-2. Namun, ketika bermain di Spanyol pada leg kedua, mereka kalah dengan skor 1-2.
Tidak seperti musim-musim sebelumnya, posisi Manchester City di zona empat besar di EPL 2024/2025 cukup terancam. Mereka pun dihantui kemungkinan tidak akan bermain di UCL pada 2025/2026. Jika itu terjadi, maka tim yang dilatih Pep Guardiola itu pun akan berjuang keras untuk bisa lolos ke Liga Europa sebagai kompetisi antarklub terbaik selanjutnya setelah UCL. Bakal seperti apa nasib Manchester City pada akhir musim nanti?