Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Sepak Bola
Ilustrasi Sepak Bola (unsplash.com/Emilio Garcia)

Intinya sih...

  • Skandal pemalsuan dokumen naturalisasi pemain Malaysia terus bergulir

  • FIFA merekomendasikan investigasi di 4 negara, termasuk Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol

  • Eks Presiden FAM menyatakan posisi Malaysia terdesak jika keempat negara itu dilibatkan dalam investigasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Skandal pemalsuan dokumen dalam proses tujuh pemain naturalisasi Malaysia terus bergulir. Kini, kasusnya mulai memasuki babak baru setelah FIFA memutuskan untuk melakukan investigasi di empat negara.

Dilansir BHarian, selain Malaysia, FIFA merekomendasikan untuk melakukan investigasi bersama empat negara lain, yakni Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol. Pelibatan keempatnya diperlukan demi mendapatkan pandangan utuh apakah proses naturalisasi tujuh pemain tersebut mengandung unsur pidana.

1. Posisi Malaysia sudah terdesak

Eks Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Seri Ridzuan Sheikh Ahmad, menyatakan situasi tersebut telah membuat posisi Malaysia terdesak. Menurut Ridzuan, posisi Malaysia sudah kalah dengan skor telak, 1-4, jika keempat negara itu dilibatkan dalam investigasi.

"Semua tergantung otoritas kami. Jika tak menemukan kesalahan, apakah empat negara lain memiliki hasil yang berbeda? Dengan begitu, skornya bisa menjadi 1-4. Dalam sepak bola, hasil ini menunjukkan kami sudah kalah," ujar Ridzuan.

2. Keterlibatan empat negara direkomendasikan Komite Banding FIFA

Keterlibatan Brasil, Argentina, Belanda, dan Spanyol, tertuang dalam rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komite Banding FIFA setebal 64 halaman. Dalam dokumen yang dikeluarkan 18 November 2025 tersebut, dijelaskan tentang seriusnya kasus ini harus diusut.

Sebab, ada potensi pelanggaran secara pidana yang terjadi karena mengindikasikan pemalsuan dokumen. Maka dari itu, menurut FIFA, perlu ada proses yang tepat dalam menangani skandal ini.

3. Malaysia jangan berkelit lagi

Laporan Komite Banding FIFA, menurut Ridzuan, seharusnya menjadi acuan bagi FAM untuk bergerak. Jika terbukti salah, Ridzuan merekomendasikan agar FAM tak berkelit.

"Siapa saja bisa salah, kami mengakuinya, terima saja. Jari dan akses mereka lebih besar, data yang dimiliki di mana-mana. Jika dibawa ke CAS dan kalah lagi, maka akan semakin malu dan jadi bahan tertawaan. Hukumannya lebih berat," kata Ridzuan.

Editorial Team