Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anfield Stadium, markas kesebelasan Premier League, Liverpool (IDN Times/Isidorus Rio Turangga)
Anfield Stadium, markas kesebelasan Premier League, Liverpool (IDN Times/Isidorus Rio Turangga)

Intinya sih...

  • Anomali terjadi di musim lalu, Liverpool hanya menghabiskan sedikit dana untuk mendatangkan pemain dan tetap menjadi juara.

  • Semua soal ambisi, Liverpool harus mempertahankan dan meningkatkan rasa lapar terhadap trofi dengan pemain berkualitas yang baru didatangkan.

  • Liverpool berhasil menjual pemain dengan harga tinggi, berbeda dengan Manchester United yang kesulitan menjual pemain meskipun telah menghabiskan dana besar untuk mendatangkan pemain baru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pelatih Liverpool, Arne Slot, menerima label favorit juara yang diberikan berbagai pihak terhadap tim asuhannya di Premier League musim 2025/26. Menurut Slot, hal tersebut wajar karena Liverpool musim lalu merupakan juara Premier League.

Bagi Slot, dengan status juara bertahan, Liverpool wajar jika titel favorit menempel. Namun, jika dikaitkan dengan belanja gila Liverpool yang nilainya mendekati 300 juta poundsterling atau setara Rp6,5 triliun, Slot merasa hal tersebut gak masuk akal.

"Jika Anda juara musim lalu, normal menjadi favorit. Bagi saya, yang gak normal andai dikaitkan dengan pengeluaran. Sebab, total pengeluaran kami dibanding tim lain dalam dua musim terakhir gak setara," kata Slot dilansir Daily Mirror.

1. Anomali terjadi di musim lalu

Opini Slot muncul mengingat di musim lalu, Liverpool cuma menghabiskan dana yang sedikit demi mendatangkan pemain. Pada musim panas 2024, Liverpool cuma Federico Chiesa tapi malah jadi juara. Sementara, para pesaingnya seperti Manchester United, Arsenal, Manchester City, belanja dengan dana yang besar.

"Inilah yang membuat Premier League bagus. Saya rasa, ada satu pengecualian, dalam dua, tiga, empat, lima, musim terakhir, dan itu Liverpool," kata Slot.

2. Semua soal ambisi

Perbedaan di musim depan, menurut Slot, adalah dalam urusan ambisi. Bagi pria Belanda itu, Liverpool harus mempertahankan dan meningkatkan rasa laparnya terhadap trofi. Apalagi, mereka baru saja mendatangkan sejumlah pemain dengan kualitas wahid.

"Kami favorit karena juara bertahan dan main bagus, itu jelas. Ambisinya gak berubah, selalu menargetkan setiap trofi," kata Slot.

3. Liverpool keluar duit banyak, tapi pemainnya laris

Secara statistik, Liverpool musim ini sudah menghasilkan 165 juta poundsterling atau setara Rp3,61 triliun. Angka itu muncul usai The Reds menjual Darwin Nunez ke Al-Hilal.

Fakta ini berbanding terbalik dengan Manchester United yang susah jual pemain, tapi sudah menghabiskan 200 juta poundsterling (Rp4,3 triliun) demi mendatangkan Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, serta Benjamin Sesko.

Sementara, Arsenal baru mendapatkan sembilan juta poundsterling atau senilai Rp197 miliar meski mengeluarkan uang serupa dengan MU.

Editorial Team