Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali saat konferensi pers seputar Piala Dunia U-17 2023. Dok. Istimewa.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali saat konferensi pers seputar Piala Dunia U-17 2023. Dok. Istimewa.

Intinya sih...

  • Erick Thohir berada di posisi ganda sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI pada 2023

  • Zainudin Amali memutuskan mundur dari jabatan Menpora untuk menghindari konflik kepentingan

  • Tidak ada larangan regulasi bagi Erick untuk rangkap jabatan, namun bisa belajar dari tindakan Zainudin Amali

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dilantiknya Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) jadi sebuah hal yang unik. Sebab, Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Zainudin Amali, pernah berada di posisi yang tak jauh beda.

Saat ini, Erick masih berada di dua posisi. Selain menjabat sebagai Menpora, dia juga masih berstatus Ketua Umum PSSI. Potensi konflik kepentingan kencang berembus dengan posisinya sekarang.

Namun, Erick tidak perlu risau. Ada banyak orang yang bisa dia jadikan tempat belajar, salah satunya adalah Amali.

1. Berada di antara PSSI dan Menpora pada 2023

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. (Kemenpora)

Pada Februari 2023, Amali berada pada sebuah dilema. Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dihelat di Shangri La, Amali ternyata terpilih sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI.

Hal ini jadi sebuah dilema, karena saat itu Amali masih menjabat sebagai Menpora. Dengan statusnya sebagai menteri yang menaungi semua olahraga di Indonesia, dia tak bisa hanya berat satu tangan ke sepak bola saja.

Di tengah dilema ini, Amali mengambil sikap. Dia sadar, posisi Menpora dan petinggi di federasi tak bisa jalan berbarengan. Dia menghindari konflik kepentingan.

2. Memutuskan mundur dari Menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengapresiasi perjuangan Ketua PB Percasi periode 2017-2021 GM Utut Adianto dan berterima kasih atas kesediannya, kembali memimpin PB Percasi sebagai ketua umum periode kepemimpinan 2022-2026 mendatang.(foto:putra/kemenpora.go.id)

Tak lama setelah didapuk sebagai Waketum PSSI, Amali memutuskan untuk menanggalkan jabatannya sebagai Menpora. Ternyata, dia memang ingin menghindari konflik kepentingan.

"Sebagai Menpora, tidak fair. (Tidak) etis, mengurus semua cabor tapi tiba-tiba hanya fokus urus satu cabor. Makanya saya sampaikan, konsekuensi saya harus mundur," ujar Amali kala itu.

3. Akankah Erick mengambil sikap yang sama?

Menpora, Erick Thohir (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Djoko Pekik Irianto, menyebut secara regulasi tak ada larangan bagi Erick untuk rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketum PSSI. Statuta FIFA dan PSSI tak mencantumkan larangan soal itu.

"Kalau dilihat dari regulasi, tidak ada aturan yang melarang ya, dari perundangan pemerintah maupun statuta PSSI dan FIFA. Jadi mungkin ini faktor etik saja," ujar Djoko.

Lebih lanjut, Djoko menyebut Erick bisa belajar dari Zainudin Amali pada 2023. Ketika itu, Amali memutuskan mundur sebagai Menpora usai terpilih jadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI.

"Ini kan pernah terjadi kepada Pak Zainudin Amali. Dia terpilih jadi Waketum PSSI, lalu mundur dari Menpora. Ini bisa jadi yurisprudensi buat Pak Erick Thohir," kata Djoko.

Editorial Team