Erick Harus Waspada Potensi Konflik Kepentingan PSSI dan Menpora

- Menpora harus fokus ke semua cabang olahraga, bukan hanya PSSI
- Tidak ada larangan secara regulasi untuk Erick rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketum PSSI
- Erick bisa belajar dari kasus Zainudin Amali yang mundur sebagai Menpora setelah terpilih jadi Waketum PSSI
Jakarta, IDN Times - Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Djoko Pekik Irianto, memberi pesan kepada Erick Thohir selaku Menpora baru. Hal itu terkait konflik kepentingan dengan PSSI.
Erick baru saja resmi dilantik sebagai Menpora, menggantikan posisi Dito Ariotedjo yang terkena reshuffle. Uniknya, saat mengemban posisi ini, Erick masih jadi Ketua Umum PSSI. Inilah konflik kepentingan yang disorot Djoko.
1. Menpora tak cuma mengurusi PSSI

Djoko mengungkapkan, Menpora adalah menteri yang berfokus ke semua olahraga, tak cuma sepak bola atau PSSI. Dia pun mewanti-wanti soal potensi konflik kepentingan ini.
"Yang harus diperhatikan adalah konflik kepentingan, karena kan Menpora itu mengurusi semua cabang olahraga, ya ada sekitar 70-an lah yang harus diurus," ujar Djoko saat dihubungi IDN Times.
2. Secara regulasi memang tak ada masalah

Djoko menyebut, secara regulasi memang tak ada larangan bagi Erick untuk rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketum PSSI. Statuta FIFA dan PSSI tak mencantumkan larangan soal itu.
"Kalau dilihat dari regulasi, tidak ada aturan yang melarang ya, dari perundangan pemerintah maupun statuta PSSI dan FIFA. Jadi mungkin ini faktor etik saja," ujar Djoko.
3. Bisa belajar dari Zainudin Amali

Lebih lanjut, Djoko menyebut Erick bisa belajar dari Zainudin Amali pada 2023. Ketika itu, Amali memutuskan mundur sebagai Menpora usai terpilih jadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI.
"Ini kan pernah terjadi kepada Pak Zainudin Amali. Dia terpilih jadi Waketum PSSI, lalu mundur dari Menpora. Ini bisa jadi yurisprudensi buat Pak Erick Thohir," kata Djoko.