Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pil pahit kembali ditelan oleh Tottenham Hotspur di Premier League. Mereka kalah lagi saat menghadapi Leicester City di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (27/1/2025), dengan skor 1-2.

Kekalahan yang tak terduga, karena sebenarnya Spurs sempat unggul lebih dulu lewat aksi Richarlison. Namun, Jamie Vardy dan Bilal El Khannouss sukses membalas gol tersebut dan memaksa Spurs malu di depan pendukungnya.

Ini menjadi kekalahan keempat Spurs secara beruntun, sekaligus kedelapan dalam 10 laga terakhirnya. Fakta tersebut, membuat fans Spurs marah.

1. Nyaris saja adu mulut di lorong

Usai laga, mereka meluapkan kekesalannya terhadap seluruh pemain dan staf Spurs. Cacian berkumandang usai laga, membuat situasi jadi tak nyaman buat sejumlah orang.

Salah satu yang jadi target hinaan Spurs adalah manajer Ange Postecoglou. Dia diminta fans Spurs untuk mundur karena dianggap tak becus dalam menangani tim.

Emosi Postecoglou terpancing mendengar sederet cacian itu. Saat hendak memasuki lorong pemain, Postecoglou tertangkap kamera berkonfrontasi dengan fans Spurs. Dia menatap tajam ke arah fans Spurs, namun langsung digiring oleh stafnya agar konfrontasi tak memburuk.

2. Situasinya gak mudah

Usai laga, Postecoglou buka suara soal situasi yang menyelimutinya. Pria Australia itu mengakui Spurs memang berada dalam situasi terjepit.

Apalagi, saat ini The Lilywhites hanya berjarak delapan poin dari zona degradasi. Namun, hal tersebut tak membuatnya frustrasi. Dia yakin situasi segera berubah.

"Ketika Anda jadi manajer klub sepak bola, bisa sangat rapuh dan terisolasi. Saya merasa para pemain sudah memberikan segalanya dan staf begitu berkomitmen. Saya fokus akan hal tersebut," ujar Postecoglou dilansir Daily Mirror.

3. Berharap fans sabar

Postecoglou meminta agar seluruh pihak sabar dengan perkembangan Spurs. Terlebih, saat ini Spurs dihantam oleh badai cedera yang membuat Postecoglou susah menyusun timnya.

"Saya refleksi diri dan gaya kepelatihan. Masih banyak kesempatan fantastis demi menciptakan dampak di putaran kedua. Saya sudah di sini cukup lama, masih terlalu dini menghakimi kami di mana berakhir dan berharap ada rasa hormat. Ini memang tak bagus," kata Postecoglou.

Editorial Team