Lagi-lagi momen kembalinya mereka ke 3. Liga berlangsung singkat. Namun, bukannya terelegasi layaknya 2 dekade lalu, mereka justru naik kasta ke Bundesliga 2. Rekor ini jelas bikin siapapun tercengang tak percaya. Steffen jadi pahlawan untuk Elversberg lewat format 4-4-2 andalannya. Di 3. Liga 2022/2023, Elversberg jadi salah satu tim dengan taktik bertahan terbaik. Jumlah gol kemasukan mereka terendah kedua selama kompetisi, hanya kalah dari Freiburg II.
Mengutip analisa Caio Miguel Pontes dari Total Football Analysis, taktik bermain Steffen sangat cair dan tak tertebak, tetapi tetap terstruktur. Pemain bisa bertukar peran dan melawan posisi natural mereka. Seperti Manuel Feil yang sebenarnya gelandang sayap, tetapi bisa masuk ke tengah dalam untuk mendukung aliran bola dari area bertahan. Sebaliknya, beberapa striker bisa bermain melebar untuk membuka celah dan opsi operan. Namun, dalam setiap pertandingan, Elversberg konsisten mengoper bola secara vertikal (langsung ke depan menuju area bertahan lawan).
Setelah resmi jadi tim Bundesliga 2, Steffen tak melakukan banyak perubahan berarti. Hasilnya tak mengecewakan, SV Elversberg berakhir di posisi 11 pada 2023/2024. Seperti rekam jejak Steffen yang selalu positif, pada musim kedua Elversberg di Bundesliga 2 ikut membaik. Kini mereka bertengger di posisi 3 besar dengan selisih gol terbaik kedua sepanjang kompetisi. Fisnik Asllani jadi bintang muda baru. Dengan raihan 17 gol, ia menduduki peringkat 2 topskor sementara Bundesliga 2 2024/2025. Pemain pinjaman dari TSG Hoffenheim itu bisa dibilang rekrutan terbaik SV Elversberg musim ini.
Tanpa dukungan dana dari entitas bisnis raksasa layaknya yang terjadi pada beberapa klub antah berantah Eropa, SV Elversberg rasanya mengingatkan kita pada cerita negeri dongeng. Tren performa mereka yang konsisten naik sejak era Horst Steffen bukan sesuatu yang bisa dianggap angin lalu.