Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Liverpool (pexels.com/jaralol)

Intinya sih...

  • Harvey Elliott kehilangan kepercayaan setelah patah kaki pada awal musim 2024/2025.

  • Elliott mulai mempertimbangkan masa depannya di luar Liverpool karena minimnya menit bermain.

  • Liverpool terbuka untuk menjual Harvey Elliott pada musim panas 2025 karena kedatangan Florian Wirtz.

Harvey Elliott menunjukkan sinarnya dengan berperan vital dalam keberhasilan Timnas Inggris U-21 menjuarai Euro U-21 2025. Di sepanjang turnamen, dirinya bermain produktif dengan kontribusi 5 gol dari 6 laga. Ini membuatnya terpilih sebagai Player of the Tournament. 

Kendati Elliott tampil gemilang di Euro U-21, masa depannya kini justru terancam di Liverpool. Ia merupakan salah satu permata yang dimiliki klub asal Merseyside ini. Namun, kualitasnya masih belum bisa menggeser nama-nama berpengalaman di dalam skuad. Terlebih lagi, kedatangan Florian Wirtz sebagai bintang baru The Reds membuat posisinya makin abu-abu.

Elliott sejatinya sudah cukup lama berada di Anfield. Ia sudah berseragam Liverpool sejak 2019 lalu. Meski begitu, ia dinilai belum mengeluarkan potensi terbaiknya sebagai pemain muda. Dengan situasi terebut, masa depannya kini masih belum jelas di Liverpool.

1. Patah kaki pada awal musim membuat Harvey Elliot kehilangan kepercayaan

Harvey Elliott mempersiapkan musim 2024/2025 dengan baik bersama Liverpool. Ini tidak terlepas dari kepercayaan yang didapatkannya ketika ditangani Juergen Klopp pada medio 2022–2024. Pada periode ini, ia banyak memperoleh kesempatan bermain dan tampil gemilang. Dalam 2 musim, ia bermain dalam 99 laga dengan membukukan 9 gol dan 16 assist.

Jumlah tersebut membawa optimisme baginya meski Liverpool berganti pelatih. Elliott mampu bermain mengesankan selama menjalani pramusim. Sayangnya, patah kaki yang menimpanya pada September 2024 membuatnya menepi selama 72 hari. Dengan waktu pemulihan yang cukup lama ini, posisinya tergantikan. Setelah pulih, ia kesulitan mendapatkan kesempatan lagi.

Tercatat, Elliot hanya memainkan 28 laga pada musim lalu. Buruknya, ia hanya enam kali bermain sebagai starter. Namun, kesempatan bermain dari awal laga ini tak berjalan dengan baik. Meski mampu mencetak 5 gol dan 3 assist, kontribusi ini membuat kariernya terancam di Liverpool. 

2. Harvey Elliott mulai memikirkan masa depannya di luar Liverpool

Minimnya menit bermain membuat Harvey Elliott kini mulai berpikir terhadap masa depannya di Liverpool. Dalam wawancaranya, ia menuturkan bahwa karier yang pendek bagi pesepak bola membuatnya berpikir. Ia mulai mengambil langkah untuk menentukan kelanjutan kariernya. 

"Ini adalah situasi yang harus dibicarakan oleh saya, dan tim yang mewakili saya. Saya akan berusia 23 tahun musim depan, dan saya tidak ingin menyia-nyiakan tahun-tahun dalam karier saya, karena ini adalah karier yang singkat,” ujar Elliott, dikutip dari The Athletic.

“Saya hanya ingin berkembang dan menjadi pemain terbaik yang saya bisa. Jika itu berarti pergi ke tempat lain, maka itu adalah keputusan yang harus saya ambil. Tidak ada yang membuat saya ingin pergi. Saya mencintai klub, saya mencintai para penggemar, tim. Saya juga mendukung mereka. Ini hanya tentang apa yang terbaik untuk karier saya,” imbuhnya.

Dengan situasi tersebut, potensi kepergiannya menguat pada musim panas 2025. Dengan usia yang menuju matang, memang sangat disayangkan jika dirinya bertahan dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Kendati punya kemampuan sebagai pemain depan serbabisa, ini tak membuatnya dengan mudah bermain reguler dan dipercaya oleh Arne Slot di Liverpool. 

3. Liverpool terbuka untuk menjual Harvey Elliott pada musim panas 2025

Kedatangan Florian Wirtz memang berdampak kepada masa depan Harvey Elliott. Dengan posisi bermain yang sama, tentunya Liverpool tak mau membuat pemain termahalnya sebagai cadangan. Ini yang membuat manajemen terbuka untuk menjual Elliot pada musim panas 2025.

Jika menilik nilai pasarnya, Elliott kini mempunyai valuasi senilai 30 juta euro atau Rp571 miliar. Namun, Liverpool berpotensi besar bakal menjualnya lebih mahal. Meski minim menit bermain pada musim lalu, Elliott merupakan sosok yang berbakat. Ia total telah tampil dalam 147 laga bersama The Reds. Ini membuatnya menjadi pemain muda dengan pengalaman yang matang.

Dengan kontrak berjalan hingga 2027, Elliott mungkin akan pergi dari Liverpool. Andai bertahan, potensinya bisa sia-sia. Sebab, ia harus bersaing dengan Florian Wirtz, Dominik Szoboszlai, dan Alexis Mac Allister. Situasi ini membuat masa depannya tak pasti di Anfield. Liverpool terbuka menjualnya, tetapi tawaran tinggi akan membuat mereka melepasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team