Sebagai pemain, karier Tuchel tidaklah panjang. Ia hanya membela beberapa klub kecil di Jerman, seperti Stuttgarter Kickers dan SSV Ulm. Pada usia 25 tahun, ia harus pensiun dini sebagai pesepak bola karena mengalami cedera lutut yang parah.
Namun, karier Tuchel di dunia sepak bola tetap berlanjut. Pada usia 27 tahun, ia memulai karier manajerial sebagai pelatih di tim muda Stuttgart. Dalam hal ini, Tuchel ditolong pelatih legendaris Jerman, Ralf Rangnick. Ketika itu, Rangnick yang sedang menangani Stuttgart memberikan kesempatan bagi Tuchel untuk melatih tim muda.
Di sinilah karier Tuchel sebagai manajer berlanjut. Sukses menangani tim muda Stuttgart dan menelurkan talenta seperti Mario Gomez dan Holger Badstuber, ia hijrah ke Augsburg. Di sini, Tuchel mulai menunjukkan bakatnya di dunia manajerial. Ia lalu dipercaya menangani tim Augsburg II saat itu.
Tidak lama kemudian, datang tawaran untuk melatih tim senior Mainz pada 2009. Mainz yang baru saja ditinggal Jurgen Klopp membutuhkan manajer baru setelah hengkang ke Borussia Dortmund. Di Mainz inilah, Tuchel mulai memperkenalkan diri sebagai manajer baru yang bertalenta.
Dengan dana seadanya, Tuchel mampu membawa Mainz tampil stabil di ajang Bundesliga. Ia bahkan menelurkan talenta-talenta macam Adam Szalai, Andre Schuerrle, Lewis Holtby, Eric Maxim Choupo-Moting, Loris Karius, Yunus Malli, hingga Shinji Okazaki.
Setelah karier panjang di Mainz, akhirnya, Tuchel memutuskan untuk menapaki karier yang lebih tinggi pada 2015. Panggilan dari Borussia Dortmund datang untuknya.