Kelompok umur pertama yang menjadi sorotan adalah timnas U-15 yang bertanding pada Piala AFF di Thailand, 9-22 Juli lalu. Rendy Juliansyah dan kawan-kawan banyak dijagokan setelah beberapa minggu sebelumya menjuarai Thiang Pong Plastic Cup. Tak disangka timnas justru menjadi bulan-bulanan Australia, Thailand, dan Laos. Dari 5 pertandingan yang dilakoni, anak asuh Fakhri Hussaini hanya sekali menang melawan Singapura dengan skor 2-0, sekali seri 2-2 melawan Myanmar, sisanya harus menelan kekalahan. Bahkan kekalahan terbesar didapat dari Australia dengan 7-3.
Berbeda dengan juniornya, timnas Garuda U-19 tidak memainkan laga internasional resmi apapun dalam bulan Juli ini. Satu-satunya laga internasional yang dimainkan Egy Maulana cs adalah laga uji coba melawan klub Spanyol, Espanyol B yang berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan Espanyol. Sebelumnya anak asuh Indra Sjafri juga melakukan pertandingan uji coba dengan klub Liga 2, Persewangi Banyuwangi yang berhasil diakhiri dengan kemenangan 1-0.
Tugas berbeda disandang oleh timnas U-22. Garuda muda ini dibebani tugas mampu meloloskan Indonesia ke ajang Piala Asia tahun depan. Berada satu grup dengan Malaysia, Mongolia, dan Thailand tentu cukup menguntungkan. Selain secara peringkat FIFA tak terlampau jauh, intensitas pertemuan dengan para penghuni grup ini juga cukup sering. Tentu, terlepas dari Mongolia yang memang berbeda zona.
Tak dinyana, Indonesia justru digilas Malaysia 3-0, dan hanya mampu menahan imbang Thailand 0-0. Kedua hasil ini seolah membuat hasil kemenangan 7-0 atas Mongolia menjadi tak berarti. Walhasil, Indonesia gagal tampil pada gelaran Piala Asia U-23 2018.