Gelandang PSM, Wiljan Pluim (kanan), sedang menggiring bola melewati pemain Barito Putera, Bayu Pradana (tengah), dalam pertandingan Liga 1 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 2019. (Liga-Indonesia.id)
Hal itu ternyata jadi kebanggaan tersendiri bagi Pluim. Dirinya tak mau mendeskripsikan itu sesuatu yang menakutkan, karena itu merupakan hal biasa. Dia juga tidak sepakat jika ada pemain lain yang baru datang ke Indonesia tiba-tiba menceritakan hal yang berbau mistis dan belum tentu kebenarannya di wilayah tersebut, seperti hantu voodoo.
"Siapa yang harus saya katakan mereka salah? Bahkan, jika semua pemain berdoa sebelum dan sesudah setiap latihan dan pertandingan itu merupakan hal biasa. Saya hanya merasa ada di zona yang membuat saya lebih takut saja, lalu saya melakukan (doa) itu sendiri," ujar eks gelandang kunci Roda JC itu.
Lebih jauh, Wiljan Pluim begitu menikmati karier di Indonesia. Sebab, penggemar bal-balan di Tanah Air begitu fanatik. Dirinya selalu membayangkan ketika datang ke stadion, riuh sekali di dalamnya. Ketika semua bangku sudah terisi, pekik nyanyian, tabuhan drum, sampai kembang api selalu jadi pelengkap pertandingan yang sangat luar biasa selama berseragam PSM.