Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Server Lambat dan Cara Mengatasi, Jangan Sampai Bangkrut!

Ilustrasi pekerja yang stress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mempunyai website e-commerce yang cepat dan responsif sangat penting untuk menjaga pelanggan tetap tinggal dan melakukan transaksi. Namun, ada beberapa faktor yang sering kali membuat performa server menjadi lambat.

Mengenali dan memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk memperbaiki masalah ini. Berikut adalah lima penyebab umum server lambat dan cara efektif untuk mengatasinya.

1. Server yang terlalu sibuk

ilustrasi membuat konten marketing (pexels.com/Startup Stock Photos)

Jika server hosting kamu tidak memiliki cukup sumber daya seperti random access memory (RAM), central processing unit (CPU), atau penyimpanan, ini dapat menyebabkan waktu respons yang lambat. Hal ini sering terjadi jika kamu menggunakan layanan hosting bersama, di mana satu server digunakan oleh banyak situs web sekaligus. Ketika ada lonjakan trafik, server mungkin kewalahan dan memperlambat waktu respons.

Untuk mengatasi masalah ini, pastikan kamu memilih penyedia hosting yang menyediakan sumber daya yang memadai. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan dedicated server atau virtual private server (VPS) untuk mendapatkan kinerja yang lebih stabil.

2. Kode yang tidak efisien

Ilustrasi tim bisnis (pexels.com/Thirdman)

Kode yang berantakan atau tidak dioptimalkan bisa menjadi salah satu penyebab utama lambatnya server. Misalnya, jika ada banyak panggilan ke sumber daya yang tidak perlu atau fungsi yang sudah tidak dibutuhkan, ini bisa membebani server dan memperlambat proses.

Cara terbaik untuk mengatasi ini adalah dengan rutin mengaudit kode situs web kamu. Optimalkan kode dengan menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan dan pastikan hanya menjalankan fungsi yang benar-benar dibutuhkan. Selain itu, memanfaatkan arsitektur yang efisien, seperti headless atau microservices, juga bisa membantu meningkatkan kecepatan.

3. Terlalu banyak permintaan HTTP

ilustrasi konten di internet (pexels.com/cottonbro studio)

Jika situs kamu memuat banyak skrip eksternal, seperti file cascading style sheets (CSS) atau javascript yang tidak dioptimalkan, hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak permintaan HTTP. Setiap permintaan HTTP berarti website harus meminta dan menerima data dari server, yang bisa memperlambat waktu respons jika terlalu banyak permintaan yang harus diproses.

Kamu bisa mengurangi permintaan HTTP dengan menggabungkan dan meminimalkan file CSS dan javascript. Selain itu, pastikan hanya memuat skrip yang benar-benar diperlukan untuk menjalankan situs. Menggunakan teknik lazy loading untuk konten yang tidak segera dibutuhkan juga bisa membantu mempercepat waktu respons.

4. Latensi jaringan yang tinggi

Ilustrasi memantau bisnis (pexels.com/fauxels)

Latensi adalah waktu yang dibutuhkan untuk data bergerak dari satu titik ke titik lainnya dalam jaringan. Pada situs e-commerce modern, sering kali ada banyak panggilan ke sumber daya yang tersebar di berbagai lokasi. Jika konektivitas jaringan atau basis kode tidak dioptimalkan, ini bisa menyebabkan latensi yang tinggi dan memperlambat waktu respons server.

Untuk mengatasi latensi jaringan yang tinggi, kamu bisa menggunakan content delivery network (CDN) yang menyimpan konten statis di server-server yang lebih dekat dengan lokasi pelanggan kamu. Ini akan mempercepat pengiriman data dan mengurangi latensi. Selain itu, pastikan infrastruktur jaringan kamu dioptimalkan dengan baik agar setiap panggilan ke sumber daya eksternal bisa dilakukan dengan cepat.

5. Pengalaman belanja yang terpersonalisasi

ilustrasi menganalisis bisnis (pexels.com/Kampus Production)

Memberikan pengalaman belanja yang dipersonalisasi memang bisa meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga bisa memperlambat performa situs. Pengalaman ini biasanya memerlukan pemrosesan data real-time, banyak panggilan ke database, dan algoritma yang kompleks, yang semuanya membebani server.

Untuk menjaga agar personalisasi tidak mengorbankan kecepatan, pastikan server dan jaringan yang kamu gunakan cukup kuat untuk menangani beban ini. Selain itu, mengoptimalkan database dengan menghapus data yang tidak perlu dan melakukan pengindeksan pada kolom yang sering dicari bisa membantu mempercepat proses.

Memastikan server tetap cepat dan responsif membutuhkan perawatan yang berkelanjutan serta optimasi yang konsisten. Dengan memahami penyebab utama dari lambatnya server dan menerapkan langkah-langkah perbaikan yang tepat, kamu bisa memastikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pelanggan, serta meningkatkan peringkat search engine optimization (SEO) dan tingkat konversi situs kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Alfi
EditorMuhammad Alfi
Follow Us