Lebih dari sekadar urusan perangkat keras, justru ekosistem perangkat lunak yang akan menentukan apakah HP lipat bisa benar-benar menggantikan tablet untuk sebagian besar pengguna. Saat ini, banyak aplikasi masih lebih optimal di tablet konvensional. Fitur khas layar lipat seperti multi-panel dan penyesuaian otomatis belum didukung luas.
Tablet seperti iPad unggul karena punya aplikasi kreatif yang matang untuk menggambar, edit video, atau produksi musik. Sementara itu, HP lipat mulai mengejar meski masih butuh adaptasi dari pengembang.
Di sisi lain, HP lipat unggul dalam mobilitas dan kolaborasi cepat, seperti video call dan multitasking ringan. Beberapa game dan platform streaming juga mulai mendukung layar lipat, walau belum semuanya optimal. Ke depannya, kemajuan perangkat lunak akan memperkecil jarak ini.
Akhir kata, meskipun HP lipat belum bisa sepenuhnya menggantikan tablet, tapi sudah cukup untuk menggantikan kebutuhan mayoritas pengguna. Mereka menawarkan kepraktisan, fungsi ganda, dan tentu saja gaya teknologi terkini dalam satu perangkat. Bagi banyak orang, masa depan gadget bukan soal punya banyak alat, tapi punya satu alat yang bisa melakukan semuanya. Dan HP lipat bisa jadi jawabannya.