Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Huawei Mate XT Ultimate menampilkan mode layar 7,9 inci yang ideal untuk membaca buku digital (consumer.huawei.com)

Intinya sih...

  • Huawei Mate XT Ultimate, smartphone lipat tiga pertama di dunia, resmi meluncur di Indonesia pada 30 April 2025 dengan harga mulai Rp52,9 jutaan.
  • Desain trifold Huawei Mate XT Ultimate menjadikan perangkat ini paling fleksibel dalam sejarah smartphone lipat, dengan layar OLED buatan BOE dan baterai berkapasitas 5.600 mAh.
  • Inovasi tri-foldable phone Huawei Mate XT Ultimate menandai keseriusan Huawei dalam menetapkan tolok ukur baru di pasar smartphone lipat global.

Huawei Mate XT Ultimate resmi meluncur secara komersial di Indonesia pada 30 April 2025. Dibanderol harga mulai Rp52,9 jutaan, perangkat ini tampil mengesankan sebagai smartphone canggih pertama di dunia yang bisa dilipat tiga. Kehadirannya menjadi tonggak penting dalam industri sekaligus menegaskan status Huawei Mate XT Ultimate sebagai smartphone tri-fold pertama yang tersedia secara global.

Perangkat ini sebelumnya hanya tersedia di China dan Malaysia. Namun, siapa yang menyangka akhirnya Huawei Mate XT Ultimate juga hadir di pasar Indonesia. Di tengah persaingan industri yang sengit dan tekanan geopolitik yang belum mereda, Huawei justru memberi kejutan. Mengutip laporan Euronews, peluncuran ini ternyata disebut sebagai simbol kemenangan Huawei atas sanksi serta pembatasan ketat dari Amerika Serikat.

Lalu, bagaimana Huawei bisa menghadirkan HP lipat layar tiga pertama di dunia? Dari mana inspirasi desain revolusioner ini berasal? Simak penjelasan berikut untuk mengungkap inovasi di balik Huawei Mate XT Ultimate.

1. Sebuah lompatan inovasi berupa desain trifold smartphone yang belum pernah ada

Huawei Mate XT Ultimate dilengkapi Advanced Precision Hinge System yang memastikan setiap lipatan berjalan mulus dan presisi (consumer.huawei.com)

Setelah lama tak terdengar gaungnya, Huawei akhirnya kembali meramaikan pasar smartphone Indonesia pada Desember 2024. Kehadiran perdananya ditandai dengan peluncuran Huawei Pura 70 Ultra. Tak butuh waktu lama, gebrakan lebih besar pun datang. Huawei menghadirkan Mate XT Ultimate, smartphone lipat tiga pertama di dunia yang mengusung desain trifold. Sebuah inovasi yang belum pernah ada sebelumnya dalam dunia perangkat mobile. Siapa sangka, perangkat inovatif ini turut menyapa pasar Indonesia pada akhir April 2025.

Keistimewaan Huawei Mate XT Ultimate terletak pada mekanisme dua engsel yang memungkinkan lipatan berbentuk huruf Z. Berkat rancangan desain ini, perangkat dapat bertransformasi dari smartphone 6,4 inci menjadi tablet berlayar luas 10,2 inci. Bukan sekadar gimmick, desain trifold ini menjadikan Mate XT Ultimate sebagai perangkat paling fleksibel dalam sejarah smartphone lipat. Ia sukses melampaui format lipat konvensional yang hanya mengandalkan satu lipatan saja.

Lebih dari sekadar perubahan bentuk, desain trifold merepresentasikan visi Huawei dalam mendobrak batasan antara smartphone dan tablet. Di saat produsen lain masih berkutat pada desain lipat tradisional, Huawei melangkah lebih jauh menghadirkan wujud masa depan perangkat mobile yang fungsional sekaligus futuristik. Mate XT Ultimate bukan hanya smartphone lipat, melainkan simbol transisi menuju era komputasi pribadi yang lebih adaptif dan produktif dalam satu genggaman.

2. Menghadirkan spesifikasi tangguh untuk menopang desain kompleks

Huawei Mate XT Ultimate dilengkapi tiga kamera belakang yang disusun dalam modul berbentuk segi delapan (consumer.huawei.com)

Huawei tidak serta-merta menciptakan HP lipat tiga hanya demi sensasi pasar. Inovasi ini lahir dari kebutuhan pengguna yang semakin multitasking dan mendambakan pengalaman layaknya tablet dalam format smartphone. Untuk mewujudkan hal ini, Huawei membutuhkan terobosan struktural pada engsel, layar fleksibel, dan distribusi daya agar ketiganya bekerja harmonis dalam satu perangkat.

Untuk mendukung kompleksitas desain trifold yang menuntut presisi dan ketahanan, Huawei membekali Mate XT Ultimate dengan spesifikasi moncer. Melansir TechInsigths, Huawei Mate XT Ultimate mengusung layar OLED buatan BOE, produsen layar terdepan asal China, dilapisi kaca ultra-tipis guna menjaga kelenturan sekaligus ketahanan layar. Saat dibuka penuh, layar 10,2 inci ini menawarkan resolusi tinggi 2232 x 3184 piksel dan rasio 16:11, menghasilkan pengalaman visual imersif baik untuk menonton video, membaca dokumen, maupun menjalankan beberapa aplikasi sekaligus.

Dari sisi performa, Huawei membenamkan baterai berkapasitas 5.600 mAh yang dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing ditempatkan di sisi-sisi layar demi keseimbangan bobot dan distribusi daya. Baterai ini mendukung pengisian cepat hingga 66W melalui kabel dan hingga 50W secara nirkabel sehingga memastikan daya tetap terjaga meski harus menopang layar besar serta fitur berat. Huawei Mate XT Ultimate ditenagai oleh Kirin 9010, chip 5G buatan HiSilicon (anak perusahaan Huawei) yang digadang mampu bersaing bersama chipset flagship lainnya. Chip ini juga menjadi otak dari lini flagship Huawei Pura 70 Series. Kombinasi daya tahan, efisiensi energi, dan kecerdasan buatan (AI) pada Kirin 9010 menjadikan Huawei Mate XT Ultimate bukan hanya unggul secara desain, tetapi juga tangguh dalam performa sehari-hari.

Beralih ke sektor kamera, Huawei Mate XT Ultimate dilengkapi tiga kamera belakang yang disusun dalam modul berbentuk segi delapan. Kamera utamanya beresolusi 50 MP dan dibekali fitur Variable Aperture, yang memungkinkan pengaturan bukaan lensa dari f/1.4 hingga f/4.0. Pengguna bisa menyesuaikan bukaan tersebut sesuai intensitas cahaya yang masuk. Kamera ini sudah mendukung teknologi PDAF dan OIS untuk hasil foto yang lebih tajam dan stabil. Selain itu, terdapat kamera ultra-wide 12 MP serta kamera periskop telephoto 12 MP bukaan f/3.4 dan kemampuan zoom optik hingga 5,5x. Di bagian depan, tersedia kamera selfie 8 MP yang cukup mumpuni untuk kebutuhan video call atau swafoto.

Pada aspek perangkat lunak, Huawei Mate XT Ultimate menjalankan sistem operasi HarmonyOS 4.2, OS khas besutan Huawei yang dikembangkan secara mandiri sebagai alternatif Android. Seperti perangkat Huawei lainnya, smartphone ini tidak didukung oleh layanan Google Mobile Services (GMS). Artinya, pengguna tidak akan menemukan aplikasi Google bawaan seperti YouTube, Gmail, atau Google Maps. Sebagai gantinya, Huawei menyediakan AppGallery sebagai toko aplikasi resmi mereka, lengkap dengan sejumlah alternatif lokal dan global yang dikurasi untuk pengguna di ekosistem HarmonyOS.

 

3. Peluncuran Huawei Mate XT Ultimate di China hadir di tengah ketegangan geopolitik yang belum mereda

Huawei Mate XT Ultimate Design (consumer.huawei.com)

Peluncuran Huawei Mate XT Ultimate tidak bisa dilepaskan dari dinamika geopolitik yang terus membayangi perusahaan asal China tersebut. Sejak 2019, Huawei menjadi sasaran sanksi teknologi dari pemerintah Amerika Serikat. Mulai dari pemutusan akses ke layanan Google hingga pelarangan penggunaan teknologi berbasis AS dalam rantai pasoknya. Situasi yang membuat banyak perusahaan memilih mundur, justru dijadikan Huawei sebagai bahan bakar untuk berinovasi. Mate XT pun lahir sebagai bukti bahwa Huawei mampu bertahan bahkan menciptakan terobosan di tengah embargo teknologi global.

Lebih dari sekadar peluncuran produk, kehadiran Mate XT di pasar China pada 20 September 2024 dilakukan secara strategis yakni tepat di hari yang sama dengan peluncuran iPhone 16 di pasar global. Ini bukan sebuah kebetulan, melainkan sinyal kuat bahwa Huawei masih layak disebut sebagai inovator dan kompetitor utama. Ketika mayoritas merek masih menanti langkah Apple dalam segmen foldable, Huawei justru melesat lebih dulu melalui desain lipat tiga yang belum pernah dijajal oleh siapa pun sebelumnya.

4. Inovasi tri-foldable phone mampu menjawab keresahan pengguna demi kelancaran multitasking

Huawei Mate XT Ultimate (consumer.huawei.com)

Salah satu keunggulan paling dirasakan dari kehadiran Huawei Mate XT terletak pada kemampuannya menjawab kebutuhan multitasking yang semakin kompleks di era digital. Layar 10,2 inci yang dapat dibuka dari bentuk smartphone memungkinkan pengguna menjalankan hingga tiga aplikasi sekaligus dalam satu tampilan. Mereka bisa berpindah antar dokumen tanpa menutup layar serta menikmati pengalaman split-screen yang jauh lebih nyaman dibanding HP biasa. Bagi profesional, content creator, hingga pelajar, desain ini menjadi solusi atas kebutuhan efisiensi kerja dalam genggaman.

Lebih dari sekadar gimmick, desain trifold menghadirkan pengalaman penggunaan yang nyata dan fungsional. Saat dilipat sebagian, Mate XT menampilkan mode layar 7,9 inci yang ideal untuk membaca buku digital atau melakukan panggilan video sambil mencatat. Tiap sudut layar dimaksimalkan demi menciptakan interaksi yang intuitif dan fleksibel sesuai konteks penggunaan. Huawei bukan hanya mengubah bentuk smartphone, tetapi juga cara kita bekerja, belajar, dan berkomunikasi melalui perangkat mobile.

Saat dilipat, smartphone ini terasa ringkas dan mudah masuk ke dalam saku. Ketika dibentangkan sepenuhnya, layarnya berubah menjadi tablet beresolusi 3K yang mendukung aktivitas multitasking maupun hiburan. Desain lipat tiga ini bukan sekadar gaya, tetapi juga jawaban atas kebutuhan pengguna masa kini yang menginginkan produktivitas tinggi dalam mobilitas maksimal.

Apalagi, Huawei Mate XT Ultimate juga berhasil memikat perhatian artis sekaligus pembalap F1 Indonesia, Rio Haryanto. Ia mengapresiasi desain ramping perangkat saat dilipat yang mudah disimpan di saku serta fleksibilitasnya dalam membuka dokumen secara cepat berkat mode setengah terbuka.

“Sebagai profesional dengan mobilitas tinggi, saya biasanya membawa tablet, laptop, dan kamera kecil untuk kebutuhan kerja serta dokumentasi. Kini, HUAWEI Mate XT menggantikan semuanya dalam satu perangkat. Saat layarnya dibuka penuh, ini terasa seperti tablet yang ideal untuk presentasi, meeting online, atau menonton video. Inovasi Huawei ini benar-benar praktis dan mendukung gaya hidup dinamis saya,” ujar Rio, dikutip Mashable Indonesia, 6 Mei 2025.

Lompatan inovasi tri-foldable phone yang dihadirkan lewat Huawei Mate XT Ultimate menandai keseriusan Huawei dalam menetapkan tolok ukur baru di dunia smartphone lipat. Kehadiran smartphone lipat tiga ini menjadi sinyal bahwa Huawei tidak hanya ingin bersaing, tetapi juga memimpin pasar yang selama ini didominasi oleh Samsung dan Apple, yang kini meramaikan pasar foldable. Tak berlebihan jika Mate XT Ultimate disebut sebagai arah kemudi baru bagi pengguna yang menginginkan tablet dan smartphone dalam satu perangkat multifungsi.

Meski begitu, tantangan akan selalu ada. Mulai dari banderol harga yang tinggi sampai keterbatasan ekosistem aplikasi akibat absennya Google Mobile Services. Namun, jika melihat sambutan pasar di China yang begitu antusias, serta keberanian Huawei membawa teknologi yang belum disentuh Apple, bukan tidak mungkin Huawei akan membuka babak baru dalam evolusi smartphone. Apakah kamu tertarik merasakan pengalaman baru dengan smartphone lipat tiga seperti Huawei Mate XT Ultimate?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team