Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
iPhone 12 (unsplash.com/Thai Nguyen)
iPhone 12 (unsplash.com/Thai Nguyen)

Intinya sih...

  • iPhone 12 dianggap boros karena baterai lebih kecil dari iPhone 11
  • Apple A14 Bionic dan layar OLED membuat iPhone 12 tetap efisien
  • Layar OLED lebih hemat energi, optimalisasi perangkat lunak memastikan daya tahan baterai kompetitif

iPhone 12 dirilis pada 2020. Dari semua seri iPhone, iPhone 12 sering dianggap paling boros karena hanya dibekali baterai berkapasitas 2.815 mAh. Sebagai perbandingan, iPhone 11 justru memiliki baterai lebih besar, yakni 3.110 mAh.

Melihat perbedaan ini, mungkin kamu langsung berpikir bahwa kapasitas baterai yang lebih kecil pasti lebih boros. Padahal, belum tentu! Fakta ini tentu bisa membuat calon pembeli ragu.

Apalagi bagi kamu yang ingin upgrade ke iPhone atau baru pertama kali mencoba iPhone, mendengar anggapan ini mungkin bisa langsung ciut. Lantas, benarkah iPhone 12 paling boros? Mitos atau fakta, nih? Simak penjelasan lengkapnya berikut!

1. Semakin baru chipset dan semakin kecil fabrikasinya maka akan menghasilkan efisiensi dalam penggunaan baterai

chipset Apple A14 Bionic (youtube.com/9TO5TECH)

Chipset dalam smartphone berperan krusial dalam efisiensi daya. Semakin baru chipset, semakin canggih pula teknologi pengelolaan konsumsi energinya. Pada iPhone 12, Apple menyematkan chipset Apple A14 Bionic yang dibuat menggunakan fabrikasi 5nm. Arsitektur ini lebih kecil dibandingkan Apple A13 Bionic pada iPhone 11 yang masih menggunakan fabrikasi 7nm. Fabrikasi yang lebih kecil memungkinkan lebih banyak transistor dimuat dalam satu chipset sehingga meningkatkan performa dengan konsumsi daya yang lebih rendah.

Arsitektur chipset yang lebih kecil mengurangi panas berlebih dan menekan konsumsi energi dalam berbagai aktivitas, mulai dari menjalankan aplikasi berat hingga penggunaan sehari-hari. Apple juga mengoptimalkan performa dengan sistem manajemen daya cerdas yang menyesuaikan kebutuhan energi berdasarkan aktivitas pengguna. Hasilnya, iPhone 12 tetap bertenaga tanpa mengorbankan daya tahan baterai, meskipun kapasitasnya lebih kecil.

2. Layar OLED yang ada pada iPhone 12 lebih efisien dibandingkan layar LCD pada iPhone 11

Super Retina XDR pada iPhone (support.apple.com)

Salah satu perubahan besar yang dibawa iPhone 12 dibandingkan iPhone 11 adalah penggunaan layar OLED. Terobosan ini lantas menggantikan layar LCD pada seri sebelumnya. Melansir Tailorpixels, layar OLED lebih efisien dalam penggunaan daya karena setiap piksel dapat menghasilkan cahaya sendiri tanpa memerlukan backlight seperti pada LCD. Ketika layar OLED menampilkan warna hitam maka piksel-piksel tersebut benar-benar mati sehingga tidak mengonsumsi daya sama sekali. Inilah yang membuat OLED lebih hemat energi, terutama saat menggunakan mode gelap (dark mode) atau tampilan dengan dominasi warna hitam.

Selain itu, layar OLED pada iPhone 12 juga menawarkan kontras yang lebih tinggi dan warna yang lebih akurat berkat tingkat kecerahan yang lebih baik dibandingkan layar LCD pada iPhone 11. Artinya, kamu dapat menikmati pengalaman visual yang lebih tajam tanpa harus mengorbankan daya tahan baterai. Efisiensi daya dari layar OLED ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat iPhone 12 tetap bisa bertahan sepanjang hari, meskipun kapasitas baterainya sedikit lebih kecil dibandingkan iPhone 11.

3. Apple mengurangi kapasitas baterai dan ukuran bezel untuk memaksimalkan ruang layar

iPhone 12 (hellostore.id)

Dalam desain iPhone 12, Apple mengurangi ukuran bezel dan kapasitas baterai untuk memberi lebih banyak ruang layar tanpa menambah dimensi perangkat. Bezel yang lebih tipis membuat layar tampak lebih luas meski ukurannya hampir sama seperti iPhone 11. Pendekatan ini sejalan dengan tren desain modern yang mengutamakan pengalaman visual yang lebih imersif.

Namun, konsekuensi dari perubahan ini adalah kapasitas baterai iPhone 12 sedikit lebih kecil dibandingkan pendahulunya. Apple mengandalkan efisiensi daya dari chipset Apple A14 Bionic dan layar OLED untuk mengimbanginya. Selain itu, optimalisasi perangkat lunak melalui iOS juga berperan besar dalam memastikan daya tahan baterai tetap kompetitif. Kombinasi desain yang lebih ramping, layar yang lebih efisien, dan chipset hemat energi memungkinkan Apple menjaga keseimbangan antara performa dan daya tahan baterai.

Jadi, apakah iPhone 12 benar-benar boros baterai? Jika melihat dari berbagai aspek seperti efisiensi chipset Apple A14 Bionic, penggunaan layar OLED yang lebih hemat daya, serta optimalisasi perangkat lunak, anggapan bahwa iPhone 12 boros baterai sebenarnya lebih cenderung menjadi mitos daripada fakta. Memang benar kapasitas baterainya sedikit lebih kecil dibandingkan iPhone 11, tetapi teknologi yang diterapkan cukup mengimbangi konsumsi daya.

Namun, pengalaman penggunaan tetap bergantung pada kebiasaan masing-masing pengguna. Jika kamu sering bermain game berat, streaming video dalam resolusi tinggi, atau menggunakan smartphone di bawah pencahayaan maksimal, daya tahan baterai memang akan lebih cepat berkurang. Meski demikian, iPhone 12 tetap menawarkan keseimbangan antara performa tinggi dan efisiensi daya sehingga masih menjadi pilihan yang sangat layak bagi pengguna yang menginginkan pengalaman premium tanpa khawatir soal baterai.

Jadi, sudah jelas, kan, kalau iPhone 12 boros baterai itu cuma mitos? Semoga informasi ini bermanfaat jika kamu berencana meminang iPhone 12, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team