5 Hal Umum di Android tapi Tidak Ada di iPhone, Apa Saja?

- iPhone tidak memiliki sensor fingerprint, yang sebaliknya hadir di HP Android dengan berbagai jenis dan penempatan.
- Pengecasan baterai iPhone lambat, hanya sekitar 7.5-20 watt, sementara HP Android sudah mengembangkan pengecasan cepat hingga 120 watt.
- Baterai iPhone terkenal kecil, sementara HP Android menawarkan daya tahan lebih lama dengan kapasitas baterai yang besar.
Sudah menjadi rahasia umum kalau iPhone selalu digadang-gadang sebagai HP terbaik dan paling canggih. Anggapan tersebut muncul karena banyak orang yang menganggap iPhone memiliki kamera terbaik, performa paling unggul, layar paling cerah, dan ketahanan paling kuat. Tapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Jika diulik, ternyata iPhone tidak mampu melakukan beberapa hal, lho!
Uniknya, hal-hal tersebut justru sangat mudah dijumpai dan dilakukan pada smartphone Android yang merupakan kompetitor utama iPhone dan iOS. Tentunya, hal ini menjadi unik dan mulai membuat takhta iPhone semakin terancam.
1. Sensor fingerprint

Sebenarnya, dulu iPhone juga memiliki sensor fingerprint bertajuk Touch ID. Namun, sistem tersebut sudah dihilangkan oleh Apple sejak perilisan iPhone X series pada 2018. Sejak saat itu, iPhone selalu menggunakan sensor face recognition bernama Face ID. Alhasil, sensor fingerprint hanya ekslusif hadir di HP Android, entah di HP Android murah Rp1 jutaan hingga Android flagship seharga puluhan juta.
Sensor fingerprint sendiri memiliki banyak jenis, seperti capacitive, optical, dan ultrasonic. Penempatannya juga bervariasi. Ada fingerprint yang ditempatkan di bagian belakang, di tombol power, dan di dalam layar. Dengan sensor fingerprint, kamu bisa membuka HP dengan lebih efisien dan cepat. Selain itu, kehadiran sensor fingerprint juga membuat HP terlihat lebih elegan dan modern.
2. Pengecasan super cepat

Sejak dulu, iPhone terkenal dengan sistem pengecasan yang lambat, yaitu hanya sekitar 7,5 sampai 20 watt. Dengan output sekecil itu, pengisian baterai iPhone bisa berlangsung sekitar 1 sampai 2 jam. Tentunya, hal tersebut sangat berbeda dari Android yang sudah mengembangkan pengecasan cepat 33 watt, 45 watt, 67 watt, sampai 120 watt. Karena memiliki output yang sangat besar, alhasil banyak HP Android yang bisa mengisi baterai hingga penuh dalam waktu kurang dari satu jam. Tak cuma itu, bahkan beberapa HP dengan pengisian daya super ngebut mampu mengisi baterai secara penuh dalam waktu belasan menit saja.
3. Baterai jumbo

Sudah menjadi rahasia umum kalau iPhone selalu memiliki baterai lebih kecil dibandingkan HP sekelasnya. Sebagai contoh, iPhone 16 Pro Max memiliki baterai sebesar 4685 mAh, iPhone 15 Pro memiliki baterai sebesar 3274 mAh, dan baterai iPhone 15 hanya 3349 mAh. Hal ini berbanding terbalik dari ponsel Android yang kapasitas baterainya ada di angka 5000 sampai 6000 mAh.
Dengan baterai besar, HP Android mampu menawarkan daya tahan yang lebih lama, bahkan mencapai 3 hari penggunaan normal. Apalagi, sekarang ada teknologi bernama silicon battery, yaitu teknologi yang membuat baterai lebih padat sehingga ukuran baterai bisa lebih tipis, kinerjanya makin efisien, namun, kapasitasnya tetap besar. Alhasil, bodi HP bisa tetap tipis dan ringan tanpa mengorbankan kapasitas baterai.
4. Kemampuan multitasking

Sejak dulu, iPhone dan iOS tidak dirancang untuk menjalankan multitasking yang kompleks. Jika ingin melakukan multitasking, Android merupakan pilihan terbaik. Di Android, kamu bisa melakukan multitasking dengan nyaman menggunakan fitur floating windows, split screen, dan sebagainya. Beberapa HP khusus seperti foldable juga dirancang untuk melakukan multitasking. Sebaliknya, jika kamu ingin melakukan multitasking di produk Apple, mereka lebih menyarankanmu untuk melakukannya di iPad yang lebih besar, performanya lebih tinggi, dan memiliki ruang yang lebih luas.
5. Custom ROM

Custom ROM merupakan ROM atau sistem operasi modifikasi yang dibuat orang pengembang. Dalam hal ini, ada banyak HP Android yang bisa dipasang Custom ROM. Biasanya, Custom ROM memiliki banyak fitur, kegunaan, dan tampilan yang fresh dan jauh berbeda dari ROM bawaan. Terkadang, Custom ROM juga bisa membuat performa HP menjadi lebih maksimal. Karenanya, banyak orang yang memasang Custom ROM, khususnya jika ROM bawaan dirasa kurang maksimal dan memiliki banyak masalah.
Di iOS kamu tak bisa melakukan hal tersebut. Jika bosan dan merasa ada bug di iOS, maka kamu harus menunggu update dari Apple. Uniknya, terkadang update juga menambah masalah baru dan tidak menyelesaikan masalah yang ada. Nah, perbedaan sistem tersebut dapat terjadi karena Android adalah sistem operasi open source yang terbuka sementara iOS merupakan sistem operasi close source yang tertutup.
Sejatinya, Android dan iPhone merupakan dua produk yang sangat berbeda. Karenanya, mereka juga memiliki banyak perbedaan di berbagai sisi. Terkadang, hal yang umum di Android justru tak bisa ditemukan di iPhone. Hal ini memang sangat normal, namun, cukup mengganggu bagi beberapa orang. Terkadang, fitur-fitur smartphone yang penting dan esensial justru tidak ada di iPhone. Jadi, kamu harus paham dengan kebutuhanmu sebelum memilih HP, ya!