Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi charger
ilustrasi charger (pexels.com/Markus Winkler)

Intinya sih...

  • Konektor 30 pin

  • Micro USB dan Mini USB

  • Charger kodok

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

HP merupakan perangkat elektronik portabel yang ditenagai oleh baterai. Tentunya, baterai HP bisa habis, khususnya jika kamu merupakan power user yang sering menggunakan HP. Untungnya, baterai HP bisa diisi dengan cara mengecasanya. Nah, sejak dulu charger HP terus berubah, entah berubah bentuk, fungsi, cara penggunaan, hingga kecepatan pengisiannya.

Contohnya, dulu ada charger dengan konektor bulat yang sering digunakan di HP Nokia. Kemudian, iPhone membuat sebuah inovasi bernama konektor lighting yang dipakai hingga iPhone 14 series. Kemudian, saat ini charger USB Type C menjadi standar baru di dunia HP. Penasaran tentang evolusi charger HP dari masa ke masa? Simak sejarah singkatnya berikut, yuk!

1. Konektor 30 pin

konektor 30 pin (amazon.com/Tripp Lite Store)

Konektor 30 pin merupakan konektor charger yang populer karena digunakan oleh iPhone generasi pertama, yaitu iPhone 3G hingga 4S. Sebenarnya, kepala chargernya mirip dengan kepala charger konvensional di masa kini. Hanya saja, konektor yang dicolok ke HP memiliki bentuk persegi panjang yang sangat lebar dan besar.

Saking besarnya, konektor tersebut bisa memenuhi bagian bawah iPhone saat sedang dipakai. Kemudian, konektor tersebut dihubungan ke kepala charger menggunakan konektor USB Type A. Sama seperti namanya, konektor 30 pin memiliki 30 buah pin kecil yang mampu menghantarkan listrik ke perangkat iPhone. Karena besar, besar, dan tidak efisien, charger tipe ini sudah tak digunakan.

2. Micro USB dan Mini USB

Micro USB (pexels.com/Kaboompics.com)

Sejatinya, Micro USB dan Mini UBS merupakan konektor charger yang serupa. Haya saja, Micro USB lebih populer dan lebih sering digunakan daripada Mini USB. Lebih lanjut, kedua konektor tersebut sering digunakan di HP Android generasi awal hingga era 2020an awal. Beberapa Android entry level, seperti OPPO A3s, vivo Y20, vivo Y12, dan Redmi 12C merupakan HP Android yang menggunakan Micro USB atau Mini USB.

Sekarang hampir tidak ada HP yang menggunakan Micro USB atau Mini USB. Nah, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Micro USB dan Mini USB agak sulit digunakan karena konektornya harus terpasang dengan benar dan tidak bisa dibolak-balik. Kemudian, Mini USB dan Micro USB juga tidak mendukung pengecasan dan transfer data yang cepat.

3. Charger kodok

charger kodok (amazon.com/VizGiz)

Jika kamu Gen Z atau Generasi Milenial, mungkin kamu tak asing dengan charger kodok. Sebenarnya, nama umum dari charger kodok adalah Universal Mobile Cell Phone Battery Charger. Nah, cara kerjanya sangat berbeda dengan charger modern yang menggunakan kabel, konektor USB, dan kepala charger.

Jika ingin mengecas baterai, kamu harus mengeluarkan baterai, memasangnya ke charger, kemudian mencolok charger. Karena hal tersebut, charger ini hanya bisa digunakan di HP jadul seperti HP Nokia dan Samsung QWERTY. Tak hanya baterai HP, charger kodok juga bisa mengecas baterai lain seperti baterai kamera. Sayangnya, waktu pengecasan charger kodok bisa berjam-jam. Alhasil, charger ini mulai ditinggalkan.

4. Konektor bulat

konektor bulat (amazon.com/YiKaiEn)

Saat ini, hampir semua charger memiliki konektor USB berbentuk persegi yang datar. Uniknya, dahulu ada konektor charger membulat yang mirip seperti charger laptop atau konektor audio jack 3.5 milimeter. Biasanya, konektor membulat sering digunakan di HP Nokia yang masih memiliki tombol. Tak seperti konektor charger modern, konektor membulat hanya mampu memberikan daya listrik yang sangat kecil. Oleh sebab itu, waktu pengecasan menjadi sangat lama dan kurang efisien. Alhasil, konektor membulat sudah lama ditinggalkan, khususnya sejak era smartphone.

5. Konektor lighting dan USB Type C

konektor lighting (pexels.com/Kaboompics.com)

Konektor USB Type C dan lighting memiliki beberapa persamaan. Pertama, keduanya sama-sama bisa dibolak-balik saat dicolok ke port. Karenanya, penggunaan kedua konektor tersebut jadi lebih mudah. Tak cuma itu, USB Type C dan lighting juga mendukung pengecasan cepat dengan berbagai protokol.

Konektor lighting hanya digunakan di iPhone, tepatnya dari iPhone 5 hingga iPhone 14 series. Di sisi lain, USB Type C digunakan di hampir semua HP Android modern dan semua HP iPhone setelah iPhone 14 series. Lebih lanjut, USB Type C memiliki beberapa kelebihan dari konektor lighting, yaitu bisa memberikan daya pengecasan yang lebih tinggi dan mampu mentransfer data dengan lebih cepat.

Teknologi charger HP selalu berubah dari masa ke masa. Mulai dari charger kodok yang penggunaannya sulit, konektor 30 pin yang besar, hingga USB Type C yang canggih semuanya merupakan bagian dari evolusi charger HP. Nah, dari hal tersebut kni kamu tentu makin memahami kalau teknologi terus berkembang dan perkembangan tersebut terjadi dengan cepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team