Menghindari polusi udara adalah hal yang tidak dapat kita lakukan seratus persen, tapi ada cara untuk kita berjaga-jaga dari dampak risiko keadaan di sekitar kita. Salah satunya adalah dengan cara mengukur dan mengetahui kualitas udara. Mengapa kita harus mengukur atau melihat kualitas udara yang ada?
Menurut International Association for Medical Assistance to Travellers, kondisi udara di Indonesia terbilang buruk. Berdasarkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 di Indonesia adalah 17 g/m3 yang melebihi maksimum yang direkomendasikan yaitu 10 g/m3.
IDN Times berbincang kepada Piotr Jakubowski Co-Founder aplikasi nafas. Aplikasi nafas adalah aplikasi pengukur kualitas udara yang hadir di Indonesia sejak tahun 2020 silam. Aplikasi ini didirikan oleh Piotr Jakubowski dan juga Nathan Roestandy.