Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HP
ilustrasi HP (pexels.com/Czapp Árpád)

Intinya sih...

  • Chipset yang digunakan sangat mempengaruhi masa pakai HP, pilih chipset kelas menengah yang sudah mendukung jaringan 5G

  • Baterai dengan kapasitas besar dan teknologi baterai silicon carbon dapat memperpanjang masa pakai HP

  • Jaminan update software hingga 7 tahun, kapasitas RAM minimal 8 GB, dan pola penggunaan yang baik juga berpengaruh pada keawetan HP

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kebanyakan orang pasti menginginkan HP yang tahan lama. Paling tidak, suatu HP harus bisa bertahan selama 2 atau 3 tahun dengan penggunaan normal. Pasalnya, tak semua orang bisa membeli HP setiap tahun dan tak semua orang ingin mengganti HP dalam jangka waktu yang singkat. Sayangnya, masih banyak orang yang gak tahu gimana caranya bikin HP tahan lama.

Padahal, sebenarnya hal tersebut tak terlalu sulit, lho! Contohnya, kamu harus memperhatikan pola penggunaan. Kemudian, jangan lupa cari chipset berkualitas dan baterai besar. Tak lupa, carilah HP dengan update software yang panjang. Lebih lanjut, kita akan membahas beberapa faktor yang bikin HP tahan lama.

1. Chipset yang digunakan

ilustrasi HP (pexels.com/Szabó Viktor)

Chipset atau processor merupakan otak dari HP. Jadi, jika chipset yang digunakan tidak berkualitas dan terkesan kuno, maka masa pakai HP kamu tak akan panjang. Jadi, kamu harus selektif dalam memilih chipset. Dalam hal ini, carilah chipset kelas menengah yang sudah mendukung jaringan 5G seperti Snapdragon 7 Gen 3, MediaTek Dimensity 8300, atau Snapdragon 7s Gen 2.

Jika menggunakan chipset-chipset tersebut, HP kamu bisa menjalankan berbagai aplikasi dan game dengan lancar bahkan jika dipakai bertahun-tahun. Sebisa mungkin, hindari chipset 4G seperti MediaTek Helio G100 atau Snapdragon 685. Pertama, chipset 4G tidak future proof karena sebentar lagi jaringan 4G akan mulai menghilang. Tak cuma itu, performa chipset 4G juga kalah telak dari chipset 5G.

2. Kapasias baterai

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Sejatinya, baterai merupakan komponen yang rawan akan penurunan performa. Jadi, jika umur HP semakin tua maka kualitas baterai akan menurun, kesehatannya berkurang, dan kapasitasnya akan merosot. Contohnya, baterai yang awalnya berkapasitas 4800 mAh bisa turun menjadi 4300 mAh dalam kuruan waktu 1--2 tahun. Oleh sebab itu, sebisa mungkin belilah HP dengan kapasitas baterai yang besar.

Tak cuma memberikan daya tahan yang tinggi, jika kapasitasnya menurun baterai tersebut tetap akan memiliki kapasitas yang besar. Saat ini, ada teknologi baterai silicon carbon. Jadi, kamu gak akan kesusahan mencari baterai besar. Spesifiknya, carilah HP dengan baterai 5000, 6000, atau 7000 mAh. Misal pun membeli HP dengan baterai kecil, kamu harus membeli HP flagship karena memiliki efisiensi daya yang baik.

3. Jaminan update software

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Walau sering diremehkan, ternyata update software merupakan hal yang krusial, lho! Sebab, update software menjamin HP kamu akan selalu mendapat OS yang baru, aman dari virus, aman dari peretasan, dan aman dari bug. Dulu, update software di HP memang terhitung singkat, yaitu hanya sekitar 1--2 tahun. Untungnya, sekarang sudah banyak brand HP yang berani memberikan jaminan update software hingga 7 tahun. Misal pun gak bisa membeli HP dengan update software hingga 7 tahun, minimal HP kamu harus mendukung update software di angka 3--4 tahun agar tahan lama.

4. Kapasitas RAM dan memori

ilustrasi HP (pexels.com/Andrey Matveev)

Tiap tahunnya, aplikasi semakin berat dan ukuran file akan makin besar. Oleh sebab itu, kamu harus membeli HP dengan RAM dan memori yang besar. Saat ini, RAM 3 dan 4 GB sudah tidak disarankan. Minimal, kamu harus membeli HP yang memiliki RAM 8 GB atau 6 GB, namun 8 GB lebih disarankan. Selain itu, carilah HP dengan memori internal minimal di angka 128 GB. Jika membeli HP dengan memori 32 atau 64 GB, maka penyimpanan HP kamu akan cepat habis. Tak lupa, kamu juga harus mencari HP dengan memori UFS atau NVMe (khusus iPhone) dan jangan sekali-kali membeli HP yang menggunakan memori eMMC.

5. Pola penggunaan

ilustrasi HP (pexels.com/Solen Feyissa)

Setelah memahami soal spesifikasi HP, maka langkah selanjutnya adalah merawat HP. Dalam hal ini, kamu harus memperhatikan pola penggunaan. Jangan sering menggunakan HP di luar ruangan, jangan taruh HP di tempat yang sembarangan, dan jangan biarkan HP mengalami overheat. Jika semua hal tersebut terjadi, maka HP kamu akan mengalami kerusakan, entah kerusakan layar, baterai, antena, atau kerusakan CPU. Jadi, sejatinya keawetan HP juga berada di tangan kamu sebagai pengguna.

Jika menginginkan HP yang tahan lama dan awet, tentunya kamu harus sedikit berusaha. Jangan meremehkan chipset, baterai, kapasitas RAM, memori, update software, dan sebagainya. Sebaliknya, kamu harus benar-benar jeli. Sebenarnya, HP tak jauh berbeda dengan barang elektronik lain. Jika kamu membeli HP dengan sembarangan, maka HP akan cepat rusak dan tidak tahan lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team