Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi smartphone
ilustrasi smartphone (unsplash.com/Frederik Lipfert)

Intinya sih...

  • Menutup aplikasi latar belakang tidak menghemat baterai

  • Megapiksel bukan penentu kualitas kamera

  • Virtual RAM hanya meminjam sebagian memori internal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di era teknologi masa kini, banyak pengguna gadget masih terjebak dalam mitos dan kesalahpahaman soal fitur-fitur yang mereka gunakan setiap hari. Padahal, fitur tersebut dibuat justru untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi perangkat. Sayangnya, persepsi yang keliru bisa membuat pengguna tidak mendapatkan manfaat optimal.

Fitur gadget yang sering disalahpahami penggunanya ini berawal dari kebiasaan lama atau informasi setengah benar yang tersebar di kalangan masyarakat. Padahal, pemahaman yang keliru bisa bikin gadget kamu jadi tidak efisien, bahkan berisiko memperpendek umur perangkat. Yuk, bahas satu per satu supaya kamu bisa memanfaat fitur gadget dengan benar!

1. Menutup aplikasi latar belakang tidak selalu menghemat baterai

ilustrasi smartphone (unsplash.com/Swello )

Banyak pengguna masih rutin menutup semua aplikasi yang berjalan di latar belakang karena dianggap bisa mempercepat kinerja dan menghemat daya. Dilansir situs Stackademic, sistem operasi modern sudah memiliki manajemen pintar yang akan “membekukan” aplikasi saat tidak digunakan. Justru, menutupnya secara manual bikin sistem harus memuat ulang aplikasi dari awal yang malah menguras daya lebih banyak. Jadi, biarkan sistem bekerja otomatis dan tutup aplikasi hanya jika mengalami bug atau error.

2. Megapiksel bukan segalanya untuk kualitas kamera

ilustrasi smartphone (unsplash.com/Andrey Matveev)

Sering kali kita berpikir bahwa kamera dengan megapiksel besar pasti lebih baik. Padahal, yang menentukan hasil foto bukan hanya megapiksel, tapi juga ukuran sensor, kualitas lensa, dan kemampuan software pemrosesan gambar. Kamera 12MP dengan sensor besar bisa menghasilkan foto lebih tajam dibandingkan kamera 108MP yang didukung sensor kecil. Jadi, cobalah perhatikan lebih jauh mengenai teknologi sensor dan hasil foto aslinya sebelum membeli.

3. Virtual RAM bukan tambahan RAM sungguhan

ilustrasi smartphone (unsplash.com/ Harpal Singh)

Fitur virtual RAM memang terdengar menarik karena bisa menambah kapasitas RAM. Namun, fitur ini sebenarnya hanya meminjam sebagian memori internal untuk membantu multitasking. Hasilnya memang sedikit membantu saat membuka banyak aplikasi sekaligus, tapi kecepatannya tetap kalah jauh dibanding RAM fisik. Jadi, performa perangkatmu tetap bergantung pada RAM asli dan prosesor yang digunakan.

4. Mode incognito tidak membuatmu tak terlacak

ilustrasi smartphone (unsplash.com/appshunter.io)

Banyak pengguna menganggap mode incognito di browser bikin aktivitas mereka benar-benar anonim. Dilansir dari eraspace.com, mode ini hanya mencegah browser menyimpan riwayat, cookies, dan data situs secara lokal. Aktivitasmu tetap bisa dilihat oleh penyedia layanan internet (ISP), situs web yang kamu kunjungi, dan administrator jaringan. Jadi, mode ini hanya menjaga privasi di perangkatmu sendiri, bukan di dunia maya secara keseluruhan.

5. Bar sinyal penuh tidak selalu berarti internet cepat

ilustrasi smartphone (unsplash.com/Andrey Matveev)

Siapa yang tidak senang melihat bar sinyal penuh di layar? Tapi, nyatanya indikator ini hanya menunjukkan kekuatan sinyal dari menara terdekat, bukan kualitas jaringan secara keseluruhan. Kecepatan internet sangat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti jumlah pengguna di menara yang sama, jarak, dan kondisi jaringan. Jadi, meski sinyal penuh, belum tentu kecepatan internet selalu lancar, terutama di area padat pengguna.

6. Fast charging tidak merusak baterai

ilustrasi smartphone (unsplash.com/ Amr Taha™)

Banyak yang takut menggunakan pengisian cepat karena dianggap memperpendek umur baterai. Faktanya, dilansir situs Ecoflow, teknologi fast charging dirancang sangat aman. Sistem akan mengalirkan daya tinggi hanya di awal, lalu memperlambat pengisian ketika baterai hampir penuh untuk mencegah panas berlebih. Namun, perlu diingat bahwa fast charging bukan untuk digunakan terus-menerus. Untuk pengisian malam hari, gunakan mode optimized charging agar kesehatan baterai tetap terjaga dalam jangka panjang.

7. Mode hemat daya tidak cocok untuk pemakaian sehari-hari

ilustrasi smartphone (unsplash.com/Steve Johnson)

Mode hemat daya memang berguna saat baterai kritis, tapi tidak disarankan untuk diaktifkan terus-menerus. Saat fitur ini aktif, kinerja CPU akan diturunkan dan beberapa aplikasi latar belakang dibatasi sehingga perangkat terasa lebih lambat. Selain itu, mode hemat daya tidak membuat baterai terisi lebih cepat. Fungsinya hanya untuk memperpanjang waktu penggunaan dengan mengurangi konsumsi energi. Gunakan fitur ini secara bijak sesuai kebutuhan, bukan sebagai mode utama setiap hari.

Fitur gadget yang sering disalahpahami penggunanya jadi tanda kurangnya pemahaman tentang cara kerja teknologi modern. Padahal, hampir semua fitur di smartphone saat ini sudah diatur secara cerdas untuk memberi pengalaman terbaik. Jadi, gunakan perangkatmu dengan bijak dan pahami setiap fiturnya sehingga kamu bisa benar-benar merasakan manfaatnya secara optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team