Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
VGA atau kartu grafik adalah komponen penting yang ada di sebuah PC. (pexels.com/Martin Lopez)

Pengguna komputer, baik itu PC atau laptop, pastinya membutuhkan komponen yang bisa mengolah grafik untuk ditampilkan di layar monitor. Nah, untuk menampilkan grafik yang simpel dan sederhana, pengguna PC atau laptop bisa menikmati fasilitas yang ada pada bawaan prosesor yang sudah menyediakan GPU terintegrasi. Biasanya, Intel dan AMD telah menyediakan pilihan prosesor yang memiliki GPU bawaan atau tidak.

Namun, untuk pengguna PC atau laptop yang menginginkan tampilan grafik atau visual yang jauh lebih kompleks, mereka membutuhkan VGA atau kartu grafik eksternal. Bedanya, VGA pada PC telah menyatu dengan pendingin berupa heatsink dan kipas, baik itu tunggal maupun ganda (2 atau 3 kipas). Sementara, VGA laptop hanya berupa plat komponen dengan GPU yang menyatu pada mainboard.

Kartu grafik atau GPU ini bisa saja rusak atau eror. Well, apa saja, ya, ciri-ciri kartu grafik yang mulai rusak? Terus, bagaimana solusinya? Yuk, baca artikel ini sampai selesai.

1. Tampilan artefak di monitor

contoh tampilan artefak akibat VGA yang bermasalah (forums.tomshardware.com)

Artefak di sini bukan merujuk pada benda-benda buatan manusia pada zaman kuno, ya, melainkan gangguan visual yang disebabkan oleh VGA atau kartu grafik. Pada umumnya, artefak pada VGA bisa memunculkan gangguan yang bervariasi, bisa berupa garis, titik, kotak-kotak kecil, atau retakan pada gambar.

Dilansir Electronics Hub, penyebab VGA mengalami artefak bisa diakibatkan oleh kerusakan pada perangkat keras atau perangkat lunaknya. Jadi, kamu bisa cek terlebih dahulu dari sisi software atau perangkat lunak di VGA milikmu. Lakukan update untuk mendapat software terbaru. Sebaliknya, kamu juga bisa melakukan downgrade pada software untuk menentukan versi mana yang paling cocok dengan VGA yang digunakan.

Namun, ketika kerusakan ada pada hardware atau perangkat keras, tak banyak yang bisa dilakukan. Kalau masih garansi, segera klaim dan tukarkan dengan unit yang baru. Namun, jika sudah lewat masa garansi, kamu bisa membawanya ke tempat servis VGA dengan harapan teknisi dapat mengatasi kerusakan tersebut.

2. Layar gelap

ilustrasi PC gaming (pexels.com/Roberto Nickson)

Ketika VGA bermasalah, biasanya tampilan visual juga tidak akan muncul di layar monitor. PC atau laptop dalam kondisi menyala, tapi monitor masih gelap dan tidak ada tanda-tanda data visual yang masuk. Nah, kamu bisa periksa kabel dan sambungannya ke soket. Bisa jadi ada posisi kabel HDMI dari VGA ke monitor yang kurang kencang.

Coba sambungkan juga ke layar atau monitor lainnya. Kalau masih tidak bisa, kemungkinan besar VGA di PC sudah rusak dan gak mampu mengolah grafik. Umumnya, tampilan layar hitam akibat VGA masih bisa ditelusuri dari mana masalahnya. Sayangnya, ada beberapa kerusakan VGA seperti ini yang tidak mudah untuk diperbaiki. Biasanya, produk kartu grafik yang sudah berusia di atas 7 tahun bisa mengalami kerusakan mendadak seperti ini.

3. Gambar di monitor sering berkedip

layar monitor untuk PC (pexels.com/XXSS IS BACK)

Ada begitu banyak penyebab gambar di monitor yang sering berkedip. Menurut laman Tech Republic, beberapa penyebab umumnya:

  • kabel dan sambungan soket yang bermasalah;
  • software komputer yang tidak kompatibel dengan monitor atau TV LED;
  • perbedaan setelan pada monitor, misalnya refresh rate dan resolusi;
  • kerusakan pada monitor atau TV LED yang sedang digunakan;
  • kerusakan dan eror pada VGA atau kartu grafik.

Nah, ketika kamu sudah cek satu per satu sumber masalahnya, mungkin VGA atau kartu grafik di PC-mu memang sedang mengalami kerusakan. Lakukan update perangkat lunak dan coba di monitor lainnya. GPU yang kotor dan kepanasan juga bisa menyebabkan visual di monitor sering berkedip. Ganti pasta termal GPU yang sudah mulai mengering.

4. Putaran kipas kartu grafik yang mulai tidak normal

Kipas pada VGA berfungsi untuk mendinginkan heatsink dan GPU. (unsplash.com/Nana Dua)

Kartu grafik untuk PC dilengkapi dengan kipas yang dipakai sebagai pendingin bagi GPU. Ya, GPU yang terlalu panas tentu akan menyebabkan VGA mati total, bahkan rusak permanen. Pada umumnya, panas pada VGA disebabkan oleh kualitas pasta termal yang sudah menurun. Kamu bisa menggantinya dengan pasta baru yang berkualitas bagus.

Ketika suhu GPU naik pada angka 80 derajat celsius ke atas, kipas akan cenderung berisik. Bahkan, ada kalanya putaran kipas sering terdengar tidak normal. Oh, ya, debu yang menumpuk juga menjadi penyebab kenapa kipas VGA selalu berisik. Selain itu, kerusakan rotor kipas pada VGA juga bisa menyebabkan suara bising ketika PC dinyalakan.

 

5. BSOD ketika bermain game

Tampilan biru atau BSOD menjadi indikasi kerusakan pada PC atau laptop. (commons.wikimedia.org/Oops4321)

BSOD atau blue screen of death adalah kondisi umum yang menjadi indikator kerusakan di PC atau laptop. Penyebabnya cukup bervariasi, mulai dari kesalahan instalasi aplikasi, eror pada software, hingga kerusakan hardware yang butuh penanganan ekstra. Nah, ketika kamu memainkan game dan tiba-tiba muncul BSOD di monitor, mungkin saja penyebabnya bisa dari VGA yang eror atau rusak.

Laman Tech News Today menjelaskan bahwa BSOD menjadi bahasa program yang menunjukkan sedang terjadi kesalahan pada sistem, misalnya kinerja VGA yang melampaui batas maksimal. Produk VGA atau kartu grafik yang sudah berumur tua (di atas 7 tahun) biasanya tidak akan mampu menjalankan program-program berat. Ketika dipaksa, tampilan pada monitor bakal menunjukkan BSOD akibat kegagalan sistem pada VGA.

Jika kerusakan sudah parah dan tidak lagi dapat diperbaiki, mengganti VGA baru mungkin bisa dianggap sebagai satu-satunya solusi. Jadi, gunakan PC dan laptop dalam batas wajar karena pemakaian tanpa henti bisa merusak VGA, bahkan prosesor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎