ilustrasi perbaikan HDD (freepik.com/freepik)
Pernah tidak sengaja menghapus file penting di komputer? Atau pernah tidak sengaja memformat drive yang salah? Nah, kalau PC kamu memakai HDD, kamu masih bisa bernafas agak panjang ya, karena data yang kamu hapus itu sebenarnya masih ada di HDD kamu lho. Kamu hanya tinggal mencari aplikasi recovery data yang tepat, dan simsalabim! Data kamu bisa kembali lagi.
Tapi coba bayangkan kalau kamu menghapus data-data yang ada di SSD, mungkin kamu harus bersusah payah untuk mengembalikannya. Karena mekanisme penyimpanan dan penghapusan data di HDD dan SSD itu ternyata berbeda, lho.
Saat kamu menyimpan data ke dalam sebuah HDD, data-data yang kamu masukkan tadi akan dipecah ke dalam beberapa bagian sektor data dan diberikan marker atau penanda. Saat kamu akan menggunakan lagi data itu, maka HDD akan 'memanggil' kembali data-data dengan marker yang sama tadi sehingga menjadi satu file yang utuh untuk dibaca dan ditulis ulang. Ketika kamu melakukan penghapusan data dalam sebuah HDD, ternyata yang dihapus oleh HDD saat itu juga hanyalah marker-marker-nya saja, sedangkan file utuhnya masih ada di dalam HDD tetapi tidak dibaca oleh sistem. Sehingga dengan sebuah tools khusus dan sedikit kesabaran, kemungkinan besar kamu masih bisa mengembalikannya lagi jika kamu membutuhkannya.
Di dalam SSD terdapat sebuah mekanisme 'rutin' penghapusan data-data yang tidak lagi memiliki marker tadi secara terus menerus, yang disebut TRIM. Jadi saat data di dalam SSD sudah dihapus, marker-nya hilang, maka tak lama lagi data itu pun akan segera dimusnahkan oleh mekanisme TRIM ini. Jika sudah begitu, maka secara teori, data-data yang tidak sengaja terhapus akan sulit untuk dikembalikan pada perangkat SSD.