Foto kantor yahoo! di Dublin Docklands (dok. yahooinc.com)
yahoo! pernah menjadi mesin pencari terbesar di dunia yang pernah ada sebelum akhinrya digeser oleh Google. Pada saat berjaya, yahoo! bisa dikatakan mengambil keputusan yang cukup buruk lantaran melewati dua kali kesempatan untuk membeli Google. Kesempatan pertama dilewatkan pada 1998, di mana penemu Google, Larry Page dan Sergey Brin, menawarkan startup mereka senilai 1 miliar dolar AS kepada yahoo!. Mereka menjual Google dengan alasan karena ingin fokus kuliah. Tapi, yahoo! menolaknya dengan beralasan bahwa harganya terlalu mahal.
Kesempatan kedua masih datang. Itu terjadi pada 2002. Namun, kali ini Google sebenarnya sudah mengambil alih yahoo!. Karena ingin mengejar ketertinggalan, yahoo! menawarkan 3 miliar dolar untuk membeli Google. Tapi, Google meminta 5 miliar dolar. YAHOO! pun mengatakan sekali lagi bahwa harga yang ditawarkan terlalu mahal sehingga mereka melewatkan kesempatan ini. Jika saja YAHOO! mengambil kesempatan untuk membeli Google pada saat itu, mungkin yahoo! akan mendapatkan keuntungan 400 kali lipat karena saat ini Google bernilai 2,1 triliun dolar AS.
Pengalaman ini adalah jadi bukti kalau teknologi yang pernah dibuat tidak selalu semulus ekspektasi. Bahkan, brand besar saat ini yang sudah terkenal pun juga tidak luput dari kegagalan. Namun, di balik semua itu, kegagalan tetaplah bagian dari proses inovasi. Tanpa kegagalan, mungkin dunia teknologi tidak akan terus berkembang dan belajar.