Kantor pusat Apple di Infinite Loop di Cupertino, California, AS. (commons.wikimedia.org/Joe Ravi)
Mengenai peristiwa ini, tim layanan pelanggan Apple menunjukkan keprihatinan. Mereka mengungkapkan bahwa meski perangkat tersebut sudah tidak dalam masa garansi, Apple merasa perlu untuk menarik kembali smartphone itu untuk melakukan analisis guna mengidentifikasi penyebab malfungsi yang terjadi. Apple juga menegaskan komitmennya untuk menyelidiki segala potensi bahaya keamanan yang mungkin terkait dengan produk mereka. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai apakah baterai di perangkat tersebut asli dari Apple atau jika smartphone itu pernah diperbaiki yang bisa memengaruhi integritasnya.
Meski penyebab pasti dari ledakan ini masih dalam tahap penyelidikan, insiden ini mengingatkan pengguna akan risiko yang bisa timbul saat mengisi daya perangkat elektronik, terutama smartphone. Para ahli menyarankan agar smartphone tidak diisi daya semalaman atau diletakkan dekat dengan bahan yang mudah terbakar seperti tempat tidur. Selain itu, menggunakan charger bersertifikat dan menghindari aksesori dari pihak ketiga dapat membantu mengurangi risiko ini.
Ini memang bukan kali pertama baterai smartphone meledak. Namun, insiden ini menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan dan kontrol kualitas yang ketat dalam proses produksi. Seiring dengan kemajuan teknologi, produsen perlu memprioritaskan keselamatan pengguna dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Saat penyelidikan baterai iPhone 14 Pro Max meledak berlangsung, diharapkan akan ada pembaruan mengenai penyebab ledakan serta kemungkinan penarikan produk atau pembaruan keamanan lainnya. Sementara itu, pengguna diingatkan untuk lebih berhati-hati saat mengisi daya perangkat dan segera memeriksa tanda-tanda kerusakan pada baterai atau perilaku yang tidak biasa.