REDMAGIC 10S PRO (global.redmagic.gg)
Melansir The Verge, ada sejumlah indikasi bahwa Apple mulai menyesuaikan diri pada kebutuhan pasar. Pertama, seluruh varian iPhone 17 kini dibekali layar 120 Hz ProMotion, termasuk model nonPro. Kedua, Apple menghadirkan tampilan adaptif yang dapat turun hingga 1 Hz saat layar dalam kondisi statis, sehingga membantu efisiensi daya baterai. Dua langkah strategis ini menandakan kesadaran Apple untuk secara bertahap memenuhi ekspektasi bahwa flagship seharusnya hadir berlayar 120 Hz ke atas, bukan hanya terbatas pada lini Pro. Meski begitu, sejauh ini belum ada konfirmasi apakah Apple akan melangkah lebih jauh ke refresh rate 144 Hz atau 165 Hz.
Jika menilik tren pasar, Android sudah selangkah lebih maju menawarkan refresh rate hingga 165 Hz, terutama pada perangkat gaming. Angka yang lebih tinggi jelas menjadi nilai jual tersendiri. Bagi gamer, refresh rate besar memberikan pengalaman visual lebih mulus. Namun, bagi pengguna umum, perbedaan refresh rate di atas 120 Hz sering kali tidak terlalu kentara.
Apple sendiri memilih tetap menjadikan 120 Hz sebagai standar aman bagi mayoritas pengguna. Dukungan ProMotion adaptif dan efisiensi daya membuat implementasi Apple lebih menekankan kualitas ketimbang sekadar mengejar tren. Kehadiran 120 Hz di seluruh lini iPhone 17 menjadi bukti bahwa Apple lebih mengedepankan langkah evolusioner daripada revolusioner.
Meski banyak HP Android sudah melampaui 120 Hz, Apple kerap menekankan stabilitas, efisiensi energi, serta optimasi software-hardware. Alhasil, layar 120 Hz milik Apple bisa terasa lebih halus dalam praktik dibanding layar Android dengan refresh rate setara tetapi implementasinya kurang optimal. Ada kemungkinan Apple menunda penggunaan 144 Hz atau 165 Hz sampai benar-benar yakin konsumsi daya, panas, dan pengalaman visualnya bisa dijaga secara ideal.
Melansir TechRadar, banyak ulasan perangkat Android menunjukkan bahwa refresh rate tinggi sering menimbulkan konsekuensi pada baterai dan suhu. Ini bisa dilihat pada Redmagic 10S Pro. Meski membawa layar 144 Hz, perangkat tersebut sangat bergantung pada sistem pendingin dan manajemen daya agar performa tetap stabil.
Lalu, apakah refresh rate 120 Hz bisa disebut ketinggalan zaman? Tidak juga. Jika kamu menginginkan lebih, Android sudah menawarkan pilihan itu bahkan jauh di atasnya. Pertanyaannya, apakah langkah Apple ini bisa disebut cerdik karena mengutamakan kualitas atau justru menandakan mereka lengah menghadapi persaingan ketat di pasar smartphone yang berlomba menghadirkan refresh rate gemilang?