Setiap kali Apple meluncurkan iPhone terbaru, konsumen di Indonesia harus bersabar lebih lama dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina, atau Thailand. Padahal, dari sisi daya beli maupun jumlah pengguna, Indonesia termasuk salah satu pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara. Terlambatnya peluncuran ini bukan cuma terjadi satu atau dua kali, tetapi polanya hampir terjadi di setiap tahun.
Sebagai contoh pada peluncuran iPhone 16 lalu. Secara global, perangkat tersebut dirilis pada September 2024. Namun, konsumen Indonesia baru bisa membelinya secara resmi pada April 2025 setelah tertahan tujuh bulan akibat urusan persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan proses negosiasi yang cukup panjang. Semestinya, iPhone seri pendahulu biasanya rilis di Indonesia sekitar Oktober atau November. Bisa dibilang, selisihnya hanya satu bulan dari peluncuran global.
Situasi ini kontras dengan negara tetangga. Di Singapura maupun Thailand, iPhone terbaru sudah tersedia hanya dalam hitungan hari setelah pengumuman global. Sebagai gambaran, iPhone 17 resmi dijual di Singapura pada 19 September 2025, tepat sesuai jadwal yang ditetapkan Apple. Perbedaan waktu rilis ini menunjukkan adanya faktor struktural yang memengaruhi distribusi produk iPhone di Indonesia. Lalu, apa sebenarnya alasan Indonesia sering menjadi negara terakhir yang kebagian iPhone baru? Mari sama-sama bahas lebih lanjut.