Layar AMOLED sering dipuji karena kualitas visual lebih jernih, warna lebih tajam, hitam lebih pekat, dan tampilan lebih hidup dibanding layar LCD. Namun, di balik keunggulan tersebut, muncul anggapan bahwa layar AMOLED lebih rentan rusak. Banyak pengguna mengeluhkan masalah seperti burn-in, lightsaber, atau kerusakan fisik setelah pemakaian dalam waktu tertentu.
Pertanyaannya, apakah anggapan itu benar secara teknis, atau hanya berdasarkan pengalaman pengguna tertentu? Ada berbagai aspek teknis yang mempengaruhi daya tahan layar AMOLED. Melalui pembahasan kali ini, kamu bisa menilai sendiri apakah kekhawatiran soal layar AMOLED gampang rusak apakah nyata atau hanya mitos belaka. Yuk, dibahas lebih lanjut!