Kantor Microsoft (commons.wikimedia.org/Coolcaesar)
Microsoft tidak sekadar memperkenalkan Majorana 1 sebagai percobaan di laboratorium. Mereka juga bekerja sama dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melalui program bernama Underexplored Systems for Utility-Scale Quantum Computing (US2QC). Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan komputer kuantum yang benar-benar berguna dalam beberapa tahun ke depan, bukan puluhan tahun lagi.
Kerja sama antara Microsoft dan DARPA membawa banyak manfaat. DARPA, yang merupakan lembaga penelitian teknologi canggih milik Amerika Serikat, dikenal fokus pada kepentingan nasional dan memiliki dana serta sumber daya yang sangat besar untuk mendukung penelitian baru. Selain itu, DARPA juga sudah berpengalaman dalam menciptakan terobosan teknologi, seperti yang pernah mereka lakukan dengan internet dan kecerdasan buatan. Berkat dukungan ini, Microsoft bisa mempercepat proses pengembangan Majorana 1, sehingga teknologi ini dapat berkembang lebih luas dan cepat dibandingkan jika mereka bekerja sendirian.
Jason Zander, Wakil Presiden Eksekutif Microsoft, menggambarkan Majorana 1 sebagai strategi 'high risk, high reward,' menurut Reuters. Mereka optimis bahwa teknologi ini akan menjadi langkah besar yang mengubah dunia industri. Dengan dukungan dari DARPA dan para ilmuwan, Majorana 1 bisa menjadi titik awal menuju era komputasi kuantum yang lebih praktis dan mudah diakses oleh banyak orang.
Majorana 1 bukan sekadar chip kuantum biasa, tetapi merupakan langkah besar Microsoft dalam mewujudkan komputasi kuantum yang lebih stabil, efisien, dan bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dunia nyata. Dengan arsitektur topologi, jalur menuju satu juta qubit, dan dukungan dari DARPA, teknologi ini bisa menjadi fondasi bagi revolusi komputasi di masa depan.
Dengan cara ini, Microsoft benar-benar membuka jalan baru dalam dunia komputasi kuantum. Kerennya lagi, kita sudah mulai bisa melihat hasil dari kerja keras mereka sekarang!