Memilih HP berdasarkan chipset tentu boleh saja, tetapi jangan dijadikan satu-satunya patokan. Chipset memang penting, tapi performa HP juga ditentukan oleh layar, baterai, pendingin, software, dan bahkan memori.
Nah, coba perhatikan tips ini supaya lebih mudah memahami:
Mulai dari kebutuhan, bukan dari merek chipset
Kalau prioritas HP untuk main game, perhatikan GPU, stabilitas FPS, dan pengujian suhu. Apabila prioritas HP dengan kamera bagus, lihat kualitas ISP dan ulasan hasil foto atau video real-life. Spesifikasi kamera saja tidak cukup untuk menggambarkan kualitas.
Cek performa berkelanjutan
Nilai benchmark bisa tinggi, tetapi kalau throttling cepat, performa akan turun saat dipakai lama. Karena itu, penting mencari ulasan yang mengetes game 20–30 menit, suhu bodi, dan penurunan FPS agar kamu punya gambaran performa yang lebih realistis.
Perhatikan fabrikasi
6nm biasanya lebih efisien daripada 7nm secara teori, tetapi di pemakaian nyata hasilnya tetap ditentukan oleh optimasi software dan sistem pendingin ponsel. Jadi, jangan menilai cuma dari angka nm.
Lihat memori
Chipset kencang akan terasa biasa saja kalau ruang penyimpanan kecil karena bisa membuat performa lambat. Karena itu, cari kombinasi yang seimbang untuk kebutuhan kamu, terutama jika kamu sering menyimpan banyak file.
Cek dukungan pembaruan dan kestabilan OS
Jangan menilai HP dari chipset saja. Dua HP dengan performa chipset yang mirip bisa terasa berbeda kalau salah satunya rutin mendapat pembaruan sistem dan optimasinya lebih rapi.
Pembaruan bisa memperbaiki bug, meningkatkan stabilitas, menghemat batera, dan menjaga performa tetap stabil. Karena itu, kamu perlu melihat rekam jejak merek soal konsistensi update.
Bandingkan di kelas harga yang sama
Saat membandingkan Dimensity 8050 dan Snapdragon 870, cek juga apakah fitur lain seimbang. Misalnya, fitur layar, kapasitas baterai, fast charging, kualitas kamera, dan speaker.