Fenomena tagar berlebihan dalam satu unggahan sudah praktik umum di Instagram. Pengguna meyakini, makin banyak tagar, makin besar pula peluang konten menjangkau audiens di luar daftar pengikut. Strategi ini dianggap efektif untuk meningkatkan visibilitas unggahan dan membuatnya lebih mudah ditemukan pengguna dengan minat serupa. Namun, pendekatan tersebut mulai dibatasi Instagram.
Melalui keterangan pada akun resmi @creators yang diunggah pada 19 Desember 2025, Instagram mengumumkan, pengguna hanya diperbolehkan menambahkan maksimal 5 tagar dalam 1 reel atau unggahan. Sebelum kebijakan ini diumumkan secara resmi, laporan DroidApp dan GSMArena pada 9 Desember 2025 mengungkap, sejumlah pengguna lebih dulu mengalami pembatasan. Mereka yang sebelumnya bebas menambahkan belasan hingga puluhan tagar menerima notifikasi batas tiga tagar yang diizinkan. Setelah melalui beberapa tahap pengujian, Instagram akhirnya menetapkan batas lima tagar sebagai aturan global.
Kebijakan pembatasan tagar ini juga sudah dirasakan pengguna di Indonesia. Lantas, mengapa Instagram memberi perhatian khusus kepada jumlah tagar per unggahan? Apakah penggunaan banyak tagar memang sudah tidak lagi relevan dalam sistem penemuan konten saat ini? Untuk memahami arah kebijakan tersebut, perlu ditelaah lebih jauh bagaimana peran tagar telah berubah di Instagram.
