Snapdragon 6 Gen 3 vs Snapdragon 6 Gen 4 (qualcomm.com)
Dari semua chipset yang dibahas dalam artikel ini, Snapdragon 6 Gen 3 merupakan yang paling baru dan digadang-gadang siap menantang Exynos 1380. Chipset ini diumumkan pada 2 September 2024 dan diproduksi menggunakan teknologi fabrikasi 4 nanometer. Snapdragon 6 Gen 3 memiliki konfigurasi 8 core, terdiri atas 4 core Cortex-A78 berkecepatan 2.4 GHz serta 4 core Cortex-A55 berkecepatan 1.8 GHz. Dari segi performa, Snapdragon 6 Gen 3 mencatat skor AnTuTu v10 sebesar 620.769 poin. Chipset tersebut sukses meraih skor tertinggi di antara kelima pesaing lainnya dalam kelas yang sama.
Dari sisi CPU, chipset ini mengusung arsitektur ARMv8.2-A dan memiliki TDP (sustained power limit) sebesar 5W. Untuk pengolahan grafis, Snapdragon 6 Gen 3 dibekali GPU Adreno 710 yang berbasis arsitektur Adreno 700, beroperasi pada frekuensi 940 MHz. GPU ini memiliki 2 pipelines, 128 shading units, dan total 256 shaders, menghasilkan kemampuan olah grafis hingga 481.3 gigaflops. Chipset ini juga mendukung berbagai API grafis seperti Vulkan 1.1, OpenCL 2.0, dan DirectX 12.1.
Berdasarkan pengujian GeekBench 6, performa Snapdragon 6 Gen 3 nyaris setara Exynos 1380. Ini lantaran skor yang diperoleh yaitu 1.017 poin untuk single-core dan 2.910 poin untuk multi-core. Menariknya, chipset ini digunakan oleh dua brand besar, yaitu Samsung dan Motorola. Beberapa perangkat yang mengadopsi Snapdragon 6 Gen 3 di antaranya adalah Motorola Moto G75 5G, Samsung Galaxy A36 5G, dan Motorola Moto G Stylus 5G (2025).
Sekarang, kamu sudah mengetahui beberapa chipset yang dinilai setara Exynos 1380. Tak perlu repot mengejar satu tipe chipset saja jika bujet terbatas. Siapa tahu, chipset alternatif di atas bisa jadi pilihan yang layak dipertimbangkan. Meski tidak sepenuhnya identik, performanya tetap mampu bersaing dan berada di rentang skor yang serupa (di atas 599 ribu poin). Apalagi, sebagian besar chipset yang setara dengan Exynos 1380 justru berasal dari jajaran Snapdragon lawas yang masih mendominasi daftar penantang.
Perlu dicatat, data ini mengacu pada rentang batas atas dan bawah dari masing-masing chipset pembanding. Artinya, perbandingan tidak hanya berdasarkan hasil skor benchmark saja, melainkan juga mempertimbangkan performa rata-rata dalam berbagai skenario. Misalnya, efisiensi daya, stabilitas suhu, hingga kemampuan grafis.
Melalui SoC andalan Samsung ini, vendor chipset lain kian terpacu merilis produk baru yang tak kalah gahar, namun, tetap kompetitif dari segi harga. Kompetisi semacam ini jelas menguntungkan pengguna karena menawarkan lebih banyak pilihan perangkat berperforma tangguh di kelas menengah. Jadi, dari enam penantang tadi, siapa menurutmu yang paling layak menyandang predikat rival utama Exynos 1380?