Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi iPhone
ilustrasi iPhone (pexels.com/Imthiyaz Syed)

Intinya sih...

  • Masa garansi sudah habisJika membeli iPhone bekas, biasanya masa garansi sudah habis. Kerusakan akan ditanggung oleh pengguna.

  • Kesehatan baterai yang sudah menurunPerforma baterai iPhone bekas pasti sudah menurun dan tidak sebaik iPhone baru.

  • Unit sudah pernah dibongkarPengguna sebelumnya bisa berbohong tentang kondisi HP, termasuk apakah unit tersebut sudah pernah dibongkar atau tidak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di Indonesia, harga iPhone baru memang sangat tinggi, yaitu sekitar Rp10--Rp30 jutaan. Karenanya, gak banyak orang yang bisa membeli iPhone baru. Padahal, iPhone merupakan HP berkualitas yang menjadi impian banyak orang. Oleh sebab itu, banyak orang yang memilih untuk membeli iPhone bekas.

Sayangnya, membeli iPhone bekas tentu diikuti dengan banyak risiko. Tak cuma itu, terkadang iPhone bekas yang dijual di pasaran merupakan unit bermasalah yang sudah pernah dibongkar dan komponennya sudah diganti. Jadi, kalau kamu tertarik membeli iPhone bekas, penting buat simak beberapa hal berikut untuk meminimalisir risiko!

1. Masa garansi sudah habis

ilustrasi iPhone (pexels.com/Imthiyaz Syed)

Jika kamu membeli iPhone bekas, biasanya masa garansi iPhone tersebut sudah habis. Sebab, iPhone bekas yang dijual biasanya merupakan iPhone yang pemakaiannya cukup lama, yaitu sekitar satu hingga dua tahun. Jika garansi habis, maka kerusakan pada iPhone akan ditanggung oleh pengguna. Sangat berbeda, jika membeli iPhone baru maka kerusakan HP masih ditanggung oleh garansi. Walau begitu, terkadang ada beberapa orang yang beruntung karena bisa membeli iPhone bekas yang garansinya masih aktif. Sayangnya, harga iPhone bekas yang bergaransi lebih tinggi.

2. Kesehatan baterai yang sudah menurun

ilustrasi iPhone (pexels.com/Rumeysa Demir)

Sejatinya, iPhone bekas merupakan unit bekas pemakaian orang lain. Oleh sebab itu, performa baterai iPhone bekas pasti sudah menurun dan tidak sebaik iPhone baru. Pertama, battery health (BH) dari iPhone bekas tak akan maskimal. Jika beruntung, kamu bisa mendapat unit dengan BH di atas 80 persen. Namun, di banyak kesempatan iPhone bekas memiliki BH di bawah 80 persen.

Kemudian, jika membeli iPhone bekas dengan pemakaian yang lama maka baterai HP kamu gak akan bertahan lama. Biasanya, di satu hari kamu bisa melakukan pengecasan hingga tiga kali. Jika apes, kamu juga bisa mendapat unit iPhone yang baterainya sudah diganti. Terakhir, misal pun BH di iPhone bekas cukup tinggi bisa saja BH tersebut merupakan BH "suntikan" yang palsu.

3. Unit sudah pernah dibongkar

ilustrasi iPhone (pexels.com/Anastasiya Badun)

Tentunya, kamu gak akan tahu bagaimana penggunaan iPhone dari pengguna sebelumnya. Jika bertemu pengguna yang jujur, biasanya ia akan memberi tahu masalah atau kondisi HP dengan detail. Jika bertemu pengguna yang tidak jujur, justru kamu bisa ditipu. Dalam hal ini, pengguna sebelumnya bisa mengatakan kalau iPhone tersebut masih segel dan belum pernah dibongkar.

Namun, pada kenyataannya ia berbohong dan ternyata iPhone yang dijual sudah pernah dibongkar. Nah, jika sudah pernah dibongkar berarti iPhone tersebut pernah mengalami kerusakan, entah itu kerusakan layar, kamera, atau baterai. Bisa saja, sudah ada komponen yang diganti, entah itu diganti dengan komponen resmi, OEM, atau KW. Jika sudah dibongkar, sertifikasi IP68 di iPhone juga menghilang.

4. Ada masalah di hardware

ilustrasi iPhone (pexels.com/Rubaitul Azad)

Tak jarang, iPhone bekas memiliki masalah hardware yang cukup serius. Saat pertama membeli, mungkin masalah-masalah tersebut tak akan muncul. Namun, saat beberapa minggu atau bulan berbagai masalah seperti green line, ghost touch, atau kamera bergoyang akan mulai kamu rasakan. Sayangnya, masalah-masalah tersebut cukup sulit dideteksi. Gak jarang, juga ada penjual nakal yang sengaja tidak membahas masalah-masalah tersebut saat melakukan transaksi. Selain itu, reparasi atau perbaikan untuk masalah hardware juga memakan biaya yang tinggi.

5. Ada lecet bekas penggunaan

ilustrasi iPhone (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sebagai barang bekas, sudah bisa dipastikan kalau iPhone bekas pernah terjatuh, tertindih, atau tergores sesuatu, khususnya jika iPhone tersebut sudah digunakan dalam waktu yang lama. Karenanya, banyak iPhone bekas yang memiliki bekas goresan di layar, goresan di back door, lecet di bodi, atau dent di frame. Bagi sebagian orang, lecet atau goresan kecil sebenarnya tidak masalah. Lagipula, lecet, dent, atau goresan bisa ditutupi dengan case atau screen protector. Sayangnya, tak sedikit juga orang yang medambakan iPhone mulus tanpa luka.

Sebenarnya, iPhone bekas masih layak untuk dibeli. Namun, untuk menghindari berbagai risiko kamu harus cermat, teliti, dan waspada saat membeli iPhone bekas. Tanya semua hal penting kepada penjual, cek semua bagian HP, dan jangan ragu untuk melakukan pengetesan. Jika semua hal tersebut dilakukan, kamu bisa meminimalisir risiko. Sebaliknya, jika tidak teliti maka kamu bisa mendapat unit bermasalah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team