Kenapa Skor AnTuTu iPhone Sering Kalah dari Android?

- Perbedaan sistem operasi mempengaruhi mekanisme pengujian AnTuTu dirancang secara terpisah untuk Android dan iOS agar sesuai dengan karakteristik sistem operasi masing-masing.
- Android dan iOS punya skala nilai berbeda Skor AnTuTu bukan hanya hasil uji mentah, tetapi merupakan gabungan dari berbagai komponen seperti CPU, GPU, RAM, UX, dan penyimpanan.
- AnTuTu menguji komponen berbeda di tiap platform Secara garis besar, AnTuTu mengukur empat aspek utama, yaitu CPU, GPU, memori, dan pengalaman pengguna (UX).
Skor AnTuTu sering menjadi patokan utama untuk menilai seberapa tangguh performa sebuah smartphone. Namun, muncul pertanyaan menarik, kenapa skor AnTuTu iPhone sering kali kalah dari Android? Banyak yang mengira hasil skor di kedua platform bisa dibandingkan langsung, padahal kenyataannya tidak sesederhana itu.
AnTuTu memang tersedia di iOS dan Android, tetapi cara kerja aplikasinya menyesuaikan dengan sistem operasi masing-masing. Setiap platform memiliki arsitektur, API, dan manajemen memori yang berbeda, sehingga hasil pengujian tidak bisa disamakan begitu saja. Perbedaan inilah yang membuat skor tinggi di iPhone belum tentu setara nilainya dengan skor tinggi di Android. Lalu, bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari bahas lebih lanjut!
1. Perbedaan sistem operasi mempengaruhi mekanisme pengujian

AnTuTu dirancang secara terpisah untuk Android dan iOS agar sesuai dengan karakteristik sistem operasi masing-masing. Pada Android, aplikasi ini berjalan di atas Android Runtime (ART) dan menggunakan API grafis seperti Vulkan atau OpenGL ES. Sementara itu, untuk iPhone AnTuTu memanfaatkan Metal API milik Apple serta arsitektur ARM khusus yang dioptimalkan untuk performa tinggi.
Perbedaan ini membuat proses pengujian tidak identik meskipun tujuannya sama-sama mengukur kemampuan CPU, GPU, dan memori. iOS memiliki manajemen sistem yang lebih tertutup dan efisien, sedangkan Android lebih terbuka dan beragam dalam konfigurasi hardware. Oleh karena itu, hasil pengujian yang dilakukan pada kedua platform ini tidak dapat dibandingkan secara langsung.
2. Android dan iOS punya skala nilai berbeda

Skor AnTuTu bukan hanya hasil uji mentah, tetapi merupakan gabungan dari berbagai komponen seperti CPU, GPU, RAM, UX, dan penyimpanan. Tiap komponen diberi bobot dan formula penilaian yang berbeda tergantung pada sistem operasi yang digunakan. Apple dan Android memiliki cara berbeda dalam menangani multitasking dan efisiensi daya, sehingga hasil akhirnya bisa sangat bervariasi.
Misalnya, skor 2 juta pada iPhone tidak berarti setara dengan 2 juta pada Android karena skala dan algoritma penilaian tidak sama. Beberapa pengujian pada iOS dioptimalkan untuk hardware Apple yang spesifik, sementara Android harus menyesuaikan dengan ratusan jenis chipset dari berbagai produsen. Perbedaan inilah yang membuat interpretasi skor AnTuTu harus mempertimbangkan konteks platformnya.
3. AnTuTu menguji komponen berbeda di tiap platform

Secara garis besar, AnTuTu mengukur empat aspek utama, yaitu CPU, GPU, memori, dan pengalaman pengguna (UX). Namun, cara pengujian tiap aspek berbeda antara Android dan iOS karena perbedaan API serta kemampuan sistem. Misalnya, pada iPhone, GPU diuji menggunakan Metal API, sedangkan Android menggunakan Vulkan atau OpenGL ES.
Hal ini menyebabkan hasil render grafis atau simulasi 3D tidak bisa dibandingkan secara setara. iOS biasanya lebih konsisten karena semua perangkatnya dikendalikan oleh Apple, sementara Android memiliki variasi hardware lebih luas. Maka dari itu, meskipun pengujian tampak serupa, hasilnya bisa saja berbeda.
4. Tujuan pengujian berdasarkan ekosistem

AnTuTu tidak dimaksudkan untuk membandingkan performa lintas platform, melainkan untuk membandingkan perangkat dalam ekosistem yang sama. Artinya, skor iPhone sebaiknya dibandingkan antar seri iPhone dan skor Android dibandingkan antar merek atau model Android. Pendekatan ini menjaga keadilan dan akurasi karena lingkungan pengujian serupa.
Perbandingan lintas platform sering kali menyesatkan karena sistem operasi, pengelolaan memori, dan arsitektur prosesor berbeda jauh. Contohnya, efisiensi chipset Apple A-series tidak bisa diukur dengan cara yang sama seperti Snapdragon atau Dimensity. Oleh sebab itu, hasil benchmark lebih relevan digunakan sebagai acuan internal dalam satu ekosistem.
5. Hasil skor pengujian tidak bisa dibandingkan begitu saja

Mekanisme pengujian AnTuTu antara iPhone dan Android ternyata tidak sama, baik dari sisi teknis maupun algoritma penilaiannya. Skor yang muncul di layar hanyalah representasi relatif dari performa dalam lingkungan sistem masing-masing. Membandingkannya secara langsung hanya akan menghasilkan persepsi keliru tentang kekuatan sebenarnya dari sebuah perangkat.
Perlu dipahami bahwa angka tinggi di AnTuTu tidak selalu berarti perangkat lebih cepat di dunia nyata. Banyak faktor seperti optimalisasi sistem, efisiensi daya, dan performa jangka panjang yang tidak terukur oleh skor tersebut. Oleh karena itu, skor AnTuTu sebaiknya dijadikan referensi tambahan, bukan satu-satunya patokan dalam menilai performa smartphone.
Kesimpulannya, skor AnTuTu memang bisa memberikan gambaran kasar tentang performa sebuah smartphone, tetapi tidak bisa dijadikan ukuran mutlak lintas platform. Jadi, skor AnTuTu iPhone yang lebih rendah dari Android belum tentu berarti absolut bahwa ia kalah dalam hal performa.