Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sony Xperia 1 VII (sony.co.uk)
Sony Xperia 1 VII (sony.co.uk)

Intinya sih...

  • Sony fokus jualan Xperia secara daring dan terbatas di Eropa

  • Fitur langka Xperia belum cukup menarik pasar luas

  • Xperia 1 VII mengalami masalah teknis serius, Sony hentikan penjualannya global

Sony tampaknya tengah menghadapi masa sulit dalam bisnis smartphone global. Setelah bertahun-tahun berjuang mempertahankan eksistensi seri Xperia di tengah dominasi merek besar seperti Samsung, Apple, dan Xiaomi, perusahaan asal Jepang ini perlahan mulai menghilang dari pasar Eropa. Salah satu sinyal kuat terlihat di Finlandia, di mana Xperia 1 VII yang seharusnya dirilis pada Mei 2025, justru tak kunjung hadir di pasaran.

Melansir SuomiMobiili, Xperia 1 VII bahkan tidak tercantum di situs resmi Sony untuk wilayah Finlandia. Sony menyatakan secara terbuka bahwa model tersebut memang tidak akan dirilis di negara itu. Tak hanya itu, jejak seluruh lini Xperia juga perlahan menghilang dari etalase operator dan distributor lokal, termasuk model-model lama yang sebelumnya masih tersedia. Lantas, apa yang sebenarnya mendorong Sony untuk mundur dari pasar Eropa, khususnya Finlandia? Berikut ulasannya!

1. Penjualan Xperia kini akan difokuskan melalui saluran daring

Sony Xperia 1 VII (sony.co.uk)

Sony mulai mengalihkan strategi distribusi untuk lini Xperia dengan lebih menekankan penjualan secara daring. Jika sebelumnya konsumen dapat membeli perangkat ini lewat toko ritel atau operator lokal, kini akses terhadap produk Xperia dibatasi hanya melalui platform resmi Sony dan marketplace seperti Amazon. Langkah ini diklaim sebagai upaya untuk menyederhanakan proses pembelian serta menyesuaikan diri dengan tren digital yang semakin dominan di kalangan konsumen.

Dalam pernyataannya kepada SuomiMobiili, Rabu (16 Juli 2025), Sony menyebut bahwa Xperia 1 VII hanya tersedia di toko daring resmi mereka serta di Amazon. Itu pun hanya di beberapa negara Eropa. Sayangnya, Finlandia tidak termasuk dalam daftar tersebut. Sony juga menambahkan bahwa mereka terus mengevaluasi profitabilitas pasar dan permintaan pelanggan untuk menentukan langkah distribusi di masa mendatang.

“Xperia 1 VII tidak tersedia untuk pembelian langsung melalui Sony di Finlandia. Namun, kami terus memantau profitabilitas pasar dan permintaan pelanggan. Saat ini, kami berfokus pada kanal belanja daring untuk memberikan proses pembelian yang lebih lancar kepada pelanggan kami. Xperia 1 VII dapat dibeli melalui toko daring resmi Sony dan Amazon di sejumlah pasar Eropa tertentu. Sony tetap berkomitmen untuk memenuhi semua kewajiban pemeliharaan dan pembaruan perangkat lunak bagi pelanggan seperti biasa,” tulis Sony dalam tanggapannya kepada SuomiMobiili (16/7/2025).

2. Fitur langka yang dimiliki Xperia masih belum cukup menggaet pasar secara luas

Sony Xperia 1 VII menghadirkan kerja sama desainer Alpha™, WALKMAN®, dan BRAVIA™ untuk menghadirkan kualitas autentik (sony.co.uk)

Secara teknis, Xperia bukanlah smartphone biasa. Di tengah tren pasar yang semakin seragam, Sony tetap mempertahankan sejumlah fitur langka seperti jack audio 3,5 mm, slot microSD, serta lensa telefoto dengan zoom optik sejati. Fitur-fitur ini sangat diapresiasi oleh sebagian kecil pengguna yang menginginkan fleksibilitas lebih dalam pengalaman multimedia dan fotografi. Saat banyak produsen lain mengorbankan fungsi demi desain minimalis, Xperia hadir sebagai alternatif unik yang tetap menjunjung tinggi aspek utilitas.

Sayangnya, keunikan ini belum cukup untuk memenangkan pasar secara luas. Basis penggemar Xperia yang loyal memang ada, tetapi skalanya masih terlalu kecil untuk bersaing dengan merek-merek besar seperti Samsung, Apple, Xiaomi, dan Oppo. Menurut laporan Insider Monkey, pangsa pasar global Sony pada paruh pertama 2024 hanya mencapai 3,5 persen. Angka ini menempatkan Sony sejajar dengan pabrikan lain seperti HMD Global dan ZTE. Hal ini memperlihatkan betapa terbatasnya pengaruh Xperia di industri smartphone saat ini.

3. Sony menghadapi fase sulit karena Xperia 1 VII terganjal oleh masalah teknis serius

Sony Xperia 1 VII (sony.co.uk)

Kondisi Sony kian terpuruk setelah peluncuran model terbarunya, Xperia 1 VII, terganjal oleh masalah teknis yang cukup serius. Sejumlah pengguna dari berbagai negara melaporkan gangguan sistem yang mengkhawatirkan, mulai dari smartphone yang tiba-tiba mati mendadak, restart tanpa sebab, hingga benar-benar tidak bisa dinyalakan. Masalah ini begitu parah hingga Sony memutuskan untuk menghentikan penjualan Xperia 1 VII secara global. Bagi perusahaan sebesar Sony, keputusan tersebut bukan hanya berdampak secara finansial, tetapi juga mencoreng citra dan kepercayaan publik terhadap lini smartphone mereka.

Sony telah mengonfirmasi bahwa investigasi sedang berlangsung untuk menemukan akar permasalahan. Namun, ketidakpastian ini memunculkan kekhawatiran di kalangan konsumen. Padahal, Xperia 1 VII sebelumnya digadang-gadang sebagai tonggak baru dalam inovasi kamera dan layar. Kini, harapan itu sirna, dan Sony harus kembali bekerja keras untuk membangun kembali kepercayaan pasar. Ini menjadi pukulan telak bagi divisi smartphone mereka yang memang sudah lama tertinggal dari para pesaingnya.

Sebagai tanggapan, Sony menyatakan tetap berkomitmen memenuhi kewajiban layanan garansi dan pembaruan perangkat lunak bagi pengguna Xperia yang masih aktif. Mereka juga menyebut akan terus memantau permintaan dan profitabilitas di tiap wilayah sebagai dasar pengambilan keputusan untuk distribusi ke depan. Menurut Bloomberg yang mengutip data IDC, penjualan smartphone Sony di Jepang (negara asalnya) turun drastis sebesar 40 persen pada 2023. Sejak saat itu, perusahaan tidak lagi merilis data penjualan resmi untuk lini Xperia.

4. Akankah Sony benar-benar undur diri dari pasar Eropa?

Qi-certified wireless charger Sony Xperia 1 VII (sony.co.uk)

Meski belum ada pernyataan resmi mengenai rencana keluar sepenuhnya dari pasar Eropa, langkah pembatasan distribusi yang diambil Sony memberi sinyal kuat akan kemungkinan tersebut. Media teknologi di Finlandia bahkan menyebut ini sebagai awal dari “akhir sebuah era” bagi Xperia di Eropa. Sony memang masih mempertahankan komitmennya terhadap layanan purna jual dan pembaruan software, tetapi arah strategis jangka panjang mereka di kawasan ini masih belum jelas.

Di Indonesia, Sony bahkan lebih dulu menarik diri sejak 2016 karena persaingan yang sangat ketat dengan merek-merek China serta hambatan regulasi seperti aturan TKDN. Kini, kondisi serupa tampaknya mulai terjadi di pasar Eropa. Dulu, Xperia sempat punya posisi yang cukup kuat. Namun, kini eksistensinya makin tergerus oleh perkembangan zaman dan dinamika kompetitor yang lebih agresif.

Jika tren ini terus berlanjut, bukan tak mungkin Xperia hanya akan tinggal sebagai kenangan di benak para penggemarnya. Pertanyaannya, apakah ini benar-benar akhir perjalanan Sony di dunia smartphone? Atau masih ada ruang bagi Xperia untuk bertahan, beradaptasi, dan bangkit kembali di tengah pasar yang semakin kompetitif?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team