Tidak diragukan lagi jika Mobile Legends adalah salah satu game paling digemari, terutama di Indonesia. Game ini sudah berusia 7 tahun, namun peminatnya tak pernah surut, bahkan terus bertambah. Dari anak-anak sampai dewasa, dari driver ojol sampai selebriti, semuanya suka bermain Mobile Legends.
Sayangnya, game buatan Moonton ini tidak terlepas dari kontroversi yang menyertainya. Salah satunya adalah banyaknya pemain toksik yang dapat merusak permainan. Pemain toksik juga bisa menyebabkan Mobile Legends menjadi game dengan komunitas yang tidak ramah. Adapun contoh perilaku toksik di Mobile Legends adalah menghina, merendahkan, berkata kasar kepada rekan setim atau lawan, sampai dengan merugikan tim seperti sengaja AFK. Kira-kira, apa alasan banyak pemain toksik di Mobile Legends dan mengapa hal ini terjadi? Mari kita cari tahu sama-sama.