Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Battlefield 6, Penebusan dari Kegagalan Battlefield 2042?

cover Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)
cover Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)
Intinya sih...
  • Empat studio besar bergabung untuk menghidupkan Battlefield 6, termasuk Criterion Games, Motive Studio, dan Ripple Effect.
  • Battlefield 6 mengangkat konflik antara NATO dengan Pax Armata yang menampilkan kehancuran masif di berbagai negara.
  • Frostbite engine kembali jadi andalan dalam menggarap Battlefield 6 dengan mode multiplayer akan segera terungkap pada 31 Juli 2025.

Setelah penantian panjang sejak Battlefield 2042 (2021) yang menuai respons beragam, seri pesaing Call of Duty ini akhirnya kembali dengan judul terbaru: Battlefield 6. Cuplikan perdananya sudah dirilis pada 24 Juli 2025 dan mengundang lebih dari 7 juta penonton saat artikel ini ditulis. Dari cuplikan tersebut, kamu bisa melihat betapa besar skala pertempuran yang akan disuguhkan dalam Battlefield 6.

Bagi penggemar game tembak-tembakan (shooter), kehadiran Battlefield 6 tentu menjadi kabar yang menggembirakan. Penasaran apa saja kabar terbaru dari game yang satu ini? Berikut sejumlah fakta menarik seputar Battlefield 6!

1. Empat studio besar bergabung untuk menghidupkan Battlefield 6

cuplikan trailer Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)
cuplikan trailer Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)

Battlefield 6 masih dikembangkan oleh DICE, developer veteran di balik seri-seri Battlefield sebelumnya. Namun, mereka tidak sendirian dalam menggarap proyek ini. Mereka turut menggandeng Criterion Games (Need for Speed Heat, Burnout Paradise Remastered), Motive Studio (Dead Space, Star Wars Battlefront II), dan Ripple Effect (Battlefield V, Battlefield 1), untuk bekerja sama dalam pengembangannya.

Kolaborasi ambisius ini disinyalir karena sebagian besar pengembang Battlefield yang berpengalaman telah meninggalkan DICE dalam beberapa tahun terakhir. Meski menjanjikan sesuatu yang segar dan ambisius, kerja sama lintas studio ini memicu kekhawatiran di kalangan. Pasalnya, minimnya kehadiran pengembang lama membuat mereka ragu apakah sentuhan khas dari waralaba shooter ikonik ini bisa dipertahankan.

2. Battlefield 6 mengangkat konflik antara NATO dengan Pax Armata

pasukan Pax Armata (dok. EA/Battlefield 6)
pasukan Pax Armata (dok. EA/Battlefield 6)

Layaknya seri sebelumnya, Battlefield 6 kembali membawamu ke dalam konflik tembak-tembakan yang berdarah dan penuh kekacuan. Ia berfokus pada Pax Armata, sebuah perusahaan militer swasta yang didanai oleh mantan anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO). Nama Pax Armata sendiri berarti perdamaian senjata atau perdamaian lewat kekuatan.

Cuplikan yang dirilis 24 Juli lalu telah menampilkan kehancuran masif di berbagai negara, termasuk Belgia dan Georgia. Bahkan, New York, kota metropolitan Amerika Serikat, tak luput dari invasi brutal yang dilancarkan faksi militer ini. Konflik semakin memanas ketika Prancis memutuskan keluar dari NATO dan bersekongkol dengan Pax Armata.

3. Frostbite engine kembali jadi andalan dalam menggarap Battlefield 6

cuplikan trailer Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)
cuplikan trailer Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)

Battlefield 6 masih akan menggunakan Frostbine engine. Ia merupakan mesin grafik buatan EA yang mampu menghasilkan efek visual dengan tingkat realisme tinggi. Tak hanya Battlefield, waralaba EA populer seperti Need for Speed dan FIFA (yang kini di-rebranding menjadi EA Sports FC) juga mengandalkan Frostbite engine sebagai basis pengembangannya.

Engine inilah yang sukses mengangkat pamor Battlefield 3 (2011) dan Battlefield 4 (2013) dirilis di PlayStation 3 (PS3) dan PlayStation 4 (PS4). Namun kualitas Frostbite engine mulai dipertanyakan ketika Battlefield V (2018) dan Battlefield 2042 dirilis akibat masalah optimalisasi. Dari cuplikan awal Battlefield 6, penggemar setidaknya bisa berharap game ini siap memanjakan mereka dengan efek kehancuran lingkungan yang lebih impresif dan hidup.

4. Mode multiplayer akan segera terungkap pada 31 Juli 2025

cuplikan Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)
cuplikan Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)

Waralaba Battlefield dikenal lewat mode multiplayer dan kampanye yang solid, mirip dengan Call of Duty. Sayangnya, Battlefield 2042 termasuk dalam pengecualian karena hanya memberikan mode multiplayer tanpa misi kampanye yang berkesan. Alhasi, banyak penggemar menganggap game ini sebagai salah satu seri Battlefield terburuk karena minim konten dan fitur.

Kabar baiknya, mode multiplayer di Battlefield 6 bakal dipamerkan pada 31 Juli 2025. Mereka juga akan memperkenalkan berbagai fitur, mulai dari peta berskala besar hingga mode Conquest dan Rush yang menjadi favorit penggemar. Sejumlah konten kreator juga diundang untuk melakukan live streaming secara serentak dari berbagai kota besar, seperti Los Angeles, Paris, Berlin, dan Hong Kong.

5. Tanggal peluncuran Battlefield 6 masih dirahasiakan

cuplikan Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)
cuplikan Battlefield keenam (dok. EA/Battlefield 6)

Sampai artikel ini ditulis, EA belum mengumumkan tanggal pasti peluncuran Battlefield 6. Mereka hanya memastikan bahwa game ini akan tersedia sebelum Maret 2026. EA juga belum memberikan informasi mengenai platform apa saja yang mendukung Battlefield 6.

Sebelumnya, EA telah mengonfirmasi bahwa program pengujian tengah berlangsung di tiga platform, yaitu PC, PlayStation 5 (PS5), dan Xbox Series X/S. Kabar ini menjadi petunjuk kuat bahwa Battlefield 6 kemungkinan dirancang khusus untuk konsol generasi terbaru. Sementara itu, belum ada kepastian apakah game ini juga akan hadir di Nintendo Switch 2.

Event pengungkapan mode multiplayer pada 31 Juli 2025 nanti menjadi momen yang ditunggu oleh penggemar waralaba shooter ternama ini. Jangan lupa untuk terus memantau informasi dari sumber terpercaya untuk mengetahui jadwal rilis Battlefield 6.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us