[REVIEW] Rainbow Six Extraction—Misi Berat Menghadapi Archaean

Masih punya DNA yang sama dengan seri sebelumnya

Apa yang membuat seorang penulis bernama Tom Clancy menjadi begitu terkenal dan memiliki banyak waralaba dalam dunia game? Well, tak lain dan tak bukan adalah kemampuannya dalam menuangkan imajinasi berupa berbagai macam kisah-kisah tentang militer dan pertempuran taktis pada masa Perang Dingin.

Nah, salah satu game yang membawa nama Tom Clancy cukup dikenal adalah Rainbow Six, sebuah waralaba yang memuat pertempuran taktis yang biasanya dimainkan secara tim atau co-op, entah itu offline maupun online. Pada 20 Januari 2022 lalu, Ubisoft kembali merilis seri andalan mereka, yakni Tom Clancy's Rainbow Six Extraction untuk platform PC dan konsol.

Bagaimana ulasan penulis setelah memainkan game ini? Ketimbang penasaran, lebih baik simak review Tom Clancy's Rainbow Six Extraction di bawah ini, yuk!

1. Perjuangan manusia menghadapi invasi makhluk asing

[REVIEW] Rainbow Six Extraction—Misi Berat Menghadapi ArchaeanTom Clancy's Rainbow Six Extraction punya plot yang lekat dengan invasi alien. (dok. Ubisoft/Tom Clancy's Rainbow Six Extraction)

Kisah-kisah mengenai invasi alien, zombi, atau parasit mungkin masih menjadi salah satu tema yang laris manis untuk dijual. Dalam Extraction, tim dari Rainbow Six juga akan menghadapi ganasnya gerombolan makhluk asing yang diberi kode atau nama Archaean. Bumi yang indah telah menarik perhatian makhluk asing sejak lama dan mereka telah menguasai planet kita dalam Rainbow Six Extraction.

Tentu saja manusia tidak tinggal diam. Mereka membentuk sebuah organisasi bernama REACT atau Rainbow Exogenous Analysis and Containment Team untuk mengatasi penjajahan yang dilakukan oleh Archaean. Sebetulnya, plot dan gaya cerita macam ini sudah terdengar sangat umum di kalangan gamer. Kamu pastinya sudah sering memainkan banyak game bertema alien atau zombi, bukan?

Namun, Rainbow Six di sini tetap mempertahankan karakternya yang lekat dengan sistem operasi taktisnya. Jika kamu pernah menjajal Rainbow Six Siege pada 2015 lalu, hal yang mirip juga diaplikasikan dalam game terbaru kali ini. Yup, dalam game ini, tetap akan disediakan delapan belas operator yang akan mendistribusikan beberapa kelompok pasukan khusus.

Keberadaan operator dan pasukan khusus ini merupakan esensi dari Extraction. Kamu akan ditugaskan ke dalam berbagai misi yang menuntut keberanianmu untuk menjelajahi banyak wilayah. Di mata penulis, misi yang dihadirkan bisa dibilang cukup, artinya tidak terlalu sulit dan tidak mudah juga. Akan ada banyak rintangan dan hambatan di setiap misi yang kita emban.

Terlepas dari itu semua, penulis jelas merasakan bahwa plot dan narasi yang dihadirkan memang tak terlalu dalam. Wajar aja, developer sendiri terlihat ingin fokus pada sisi gameplay dan mekanisme multiplayer yang digadang-gadang sebagai salah satu yang terbaik. Premis terbesar yang ada hanya sebatas pada padatnya misi yang wajib kita selesaikan.

Menghadapi alien, mengumpulkan sampel atau data, berhubungan dengan intel, dan mengoleksi file dari berbagai komputer yang tersebar di kota adalah sebagian kecil dari misi kita. Namun, perlu diingat, Rainbow Six Extraction bukanlah sebuah judul dengan plot dan alur cerita yang dalam layaknya banyak game sejenis.

2. Mekanisme permainan yang familier dengan seri-seri sebelumnya

[REVIEW] Rainbow Six Extraction—Misi Berat Menghadapi ArchaeanMekanisme dalam game Tom Clancy's Rainbow Six Extraction terasa identik dengan seri sebelumnya. (dok. Ubisoft/Tom Clancy's Rainbow Six Extraction)

Secara umum, game ini berjalan pada mekanisme co-op multiplayer yang menekankan pada sistem online. Jika dimainkan secara langsung, hanya ada sedikit perbedaan kalau dibandingkan dengan Rainbow Six Siege. Tak salah juga, sih, sebab Extraction sendiri merupakan spin-off dari seri sebelumnya.

Nah, meskipun terbilang kecil, perbedaan mekanisme yang ada bisa dianggap sangat inovatif. Penulis memainkannya harus dengan perhitungan matang dari kombinasi yang disediakan oleh masing-masing operator. Ingat pada poin nomor satu di atas, keberadaan operator sangatlah penting di sini. Mereka adalah esensi utama dari game ini dan kita akan terikat dengan mereka di sepanjang permainan.

Dalam tiap permainan atau misi yang dijalankan, kita akan menjadi salah satu dari tiga anggota utama yang diterjunkan dalam zona perang. Uniknya, sebelum memasuki dan menjalani misi, gamer akan dibebaskan untuk memilih senjata, gear, dan modifikasi lainnya. Well, bisa ditebak bahwa ugrade dari berbagai macam item tersebut hanya bisa dilakukan jika kita menyelesaikan misi-misi yang ditugaskan.

Oh, ya, kamu tetap diizinkan membuat jebakan, tembok perlindungan, dan mengintai dengan teknologi RC. Yup, beberapa mekanisme hebat ini masih bisa dilakukan di sini meskipun terlihat sangat identik dengan Rainbow Six Siege. Lalu, apa hal paling seru yang sudah ditawarkan oleh developer? Tak lain dan tak bukan itu adalah pertempuran kita untuk menghadapi Archaean.

Alien Archaean di sini bukanlah organisme asing biasa. Mereka rupanya bisa berevolusi dan membentuk berbagai macam wujud kemampuan, seperti cair, stunt, teleportasi, bahkan mampu tak terlihat layaknya tokoh predator dalam film Hollywood. Mengalahkan dan merobohkan mereka juga gak bisa sembarangan. Alih-alih menembak dengan cara membabi buta, penulis lebih suka melakukannya dengan cara stealth.

Satu lagi, alien bernama Prothean sudah menjadi makhluk paling menjengkelkan buat penulis. Saking hebatnya mereka, jika player kita terbunuh di satu misi, kita gak akan bisa hidup kembali dengan operator yang sama. Pasalnya, Prothean tersebut sudah membajak operator dan merasukinya untuk menyerang pasukan kita. Well, penulis cukup puas dengan mekanisme permainan yang ditawarkan oleh Ubisoft Montreal kali ini.

Baca Juga: [REVIEW] Expeditions: Rome—Buktikan Diri sebagai Legenda Tanah Eropa

3. Visual jelas memanjakan mata

[REVIEW] Rainbow Six Extraction—Misi Berat Menghadapi ArchaeanTom Clancy's Rainbow Six Extraction punya grafik memesona. (dok. Ubisoft/Tom Clancy's Rainbow Six Extraction)

Sudah dari dulu, Ubisoft selalu membuat game dengan tampilan visual yang gak kaleng-kaleng. Selain Rainbow Six, beberapa judul lain, macam Far Cry, Assassin's Creed, Ghost Recon, dan Watch Dogs, adalah sederet karya bergengsi dengan kualitas kelas atas yang juga pernah dirilis oleh Ubisoft. Bagaimana dengan visual keseluruhan dari Rainbow Six Extraction?

Di mata penulis, ia sudah hadir sangat bagus. Sejauh ini, game ini sudah merepresentasikan bagaimana seharusnya sebuah game FPS itu hadir di era generasi baru. Lalu, tiap-tiap peta dari dua belas map yang ada juga dibuat dengan cukup detail oleh pengembang. Nah, dalam karya terbarunya ini, sang developer sepertinya ingin memamerkan nuansa horor yang penuh dengan adegan aksi memukau.

Lingkungan pun dibuat cukup apik dan tidak merusak suasana bermain. Maksudnya, pencahayaan dan sudut-sudut tertentu sudah digambarkan dengan luwes dan masuk akal. Di ruangan gelap akan tampak remang, tapi cahaya masih ada di sana. Sementara, di zona terang, cahaya dibuat tidak berlebihan.

Selain PS5, game ini juga bisa dimainkan di Xbox Series X dan Microsoft Windows (PC). Kabarnya, untuk versi PC, developer meminta spesfikasi yang cukup berat. Mereka adalah RAM 16 GB, VGA GeForce GTX 1660 6 GB atau di atasnya, dan prosesor setara Intel Core i7 generasi terbaru. Untuk file-nya sendiri berada di kisaran angka 86 GB.

4. Audio terdengar apik dan menunjang suasana horor

[REVIEW] Rainbow Six Extraction—Misi Berat Menghadapi ArchaeanAudio dalam game Tom Clancy's Rainbow Six Extraction sudah terdengar bagus. (dok. Ubisoft/Tom Clancy's Rainbow Six Extraction)

Meskipun terkesan cukup identik dengan Rainbow Six sebelumnya, kali ini, developer seolah ingin mengubah semuanya menjadi lebih baik, termasuk suara atau audio. Game ini sudah sangat mewakili dengan konten horor yang akan disampaikan. Latar belakang musik yang terdengar dark dan creepy akan menemani perjalanan kita dari satu misi ke misi selanjutnya.

Percakapan pun lebih terdengar intens karena Ubisoft sudah berhasil menyuntikkan suara aktor yang pas dan gak terkesan renyah. Secara umum, Rainbow Six Extraction sudah terdengar pas dan memenuhi ekspektasi penulis meskipun ada perasaan familier dengan banyak game co-op shooter garapan Ubisoft lainnya.

5. Sudah tampil bagus, tapi masih terasa sangat identik dengan seri-seri lainnya

[REVIEW] Rainbow Six Extraction—Misi Berat Menghadapi ArchaeanTom Clancy's Rainbow Six Extraction masih menawarkan sesuatu yang identik dengan pendahulunya. (dok. Ubisoft/Tom Clancy's Rainbow Six Extraction)

Rainbow Six Extraction sudah tampil apik karena ditunjang dengan mekanisme gameplay pakem dan visual kelas atas. Namun, dengan segala kelebihannya, game ini masih menomorduakan sisi plot dan cerita yang membuatnya terkesan kurang berbobot. Di samping itu, ada begitu banyak hal yang membuat seri Rainbow Six kali ini terasa begitu mirip dengan seri sebelumnya.

Jika kamu merupakan tipe gamer pencinta FPS yang mengesampingkan plot dan jalan cerita, mungkin game arahan Patrik Methe ini bisa menjadi koleksi yang luar biasa. Namun, kalau terbiasa dengan game, macam Call of Duty, Halo, Doom, atau Half-Life, sepertinya game ini tak akan cocok buatmu. Kendati demikian, gak ada salahnya juga jika kalian ingin memainkan dan menamatkannya.

So, bagaimana penilaian akhirnya? Bagi penulis, Tom Clancy's Rainbow Six Extraction punya skor 3,5/5. Jika saja plot yang dihadirkan lebih dalam dan ia tak terlalu pakem dengan Rainbow Six lainnya, mungkin skornya bisa lebih tinggi lagi. Nah, semoga ulasan atau review ini bisa jadi masukan buat kamu, ya.

https://www.youtube.com/embed/wVVQWva9Xcs

Baca Juga: [REVIEW] Dread Hunger—Jadi Penyintas dengan Cara Kotor dan Licik

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya