Jepang menjadi rumah bagi banyak seri game besar. Super Mario, Pokemon dan Final Fantasy, semuanya lahir di negara yang dijuluki Negeri Matahari Terbit. Sulit untuk membayangkan bagaimana jadinya industri video game tanpa tangan dingin developer atau kreator game asal Jepang di dalamnya.
Selain pengaruh yang besar, Jepang juga jadi salah satu latar yang sering digunakan pada game itu sendiri, terutama ibukotanya – Tokyo. Berikut beberapa game yang berlatar di kota fantastis itu.
Meski populer di Jepang, seri Persona dari Shin Migami Tensei gagal mendapat banyak perhatian di pasar Barat pada tahun 90-an. Untungnya berkat kesuksesan Persona 5, banyak gamer yang akhirnya tahu apa yang seri Persona tawarkan. Beberapa game garapan SMT sendiri berlatar di Tokyo, tak terkecuali Persona 5.
Game yang dirilis pada tahun 2015 itu, mengajak pemain ke berbagai area terkenal di Tokyo seperti Akibahara, Asakusa dan Shibuya. Ada pula Takenoko Street yang meski tidak ada di dunia, namun terinspirasi dari Takeshita Street yang terletak di distrik Harajuku.
Bersama dengan game seri Yakuza yang telah muncul terlebih dahulu, Judgment berlatar di distrik fiksi di Tokyo bernama Kamurocho. Meski tidak benar-benar ada di dunia nyata, Kamurocho pada dasarnya didasarkan pada Kamurocho dan Kabukicho – sebuah distrik hiburan yang bisa ditemukan di kawasan Shinjuku.
Judgment tidak menghadirkan landmark ikonik Tokyo namun pemain tetap bisa mengeksplorasi sejumlah tempat yang ada di dunia nyata. Beberapa di antaranya seperti Don Quijote, Club Sega dan Poppo yang nampak terinspirasi dari Lawson atau Daily Yamazaki.
Sakura Wars merupakan seri yang baru-baru ini di-reboot oleh Sega setelah hiatus untuk waktu yang cukup lama. Ini adalah game action-RPG yang juga mengusung elemen dating simulator.
Game terbaru dari seri ini berlatar di masa lalu dalam Tokyo versi alternatif di mana periode Taisho berlangsung lebih lama daripada di kehidupan nyata. Untuk lokasi atau tempat, The Grand Imperial Theater pada game ini sangat mirip dengan Imperial Theater di Marunouchi dan juga, terdapat Kabuki-za Theatre yang di dunia nyata masih berdiri kokoh di distrik Ginza.
Akiba’s Beat merupakan game action-RPG yang memungkinkan pemain untuk mengeksplorasi distrik Akibahara di Tokyo, yang juga dikenal oleh beberapa orang sebagai Akiba. Nama lain dari Akiba adalah kota elektrik dan surganya para gamer. Mudah itu melihat alasan mengapa Akiba punya julukan lain itu.
Akiba identik dengan lampu neon yang menerangi setiap sudut, di samping toko elektronik dan tempat arcade yang mendominasi. Selain latar tempat yang menarik, Akiba’s Beat menawarkan sangat sedikit perbedaan dengan game JRPG lain di luar sana.
Tokyo Mirage Sessions #FE merupakan game crossover yang menggabungkan elemen dari seri garapan Shin Megami Tensei dan Fire Emblem. Hasilnya, banyak karakter dari dua seri tersebut tampil di game ini. Tokyo Mirage Sessions #FE adalah game dengan eksekusi luar biasa yang menghadirkan beberapa mekanik bertarung yang menarik.
Shibuya dan Harajuku menjadi lokasi utama dari game ini, dengan penggambaran yang akurat dengan aslinya. Meski beberapa toko atau tempat bisa ditemukan di dunia nyata, namanya diubah dengan nama beberapa iblis yang bisa ditemukan di seluruh seri game buatan SMT.
Tokyo Jungle merupakan game PSN yang berlatar di masa depan setelah manusia diceritakan telah punah. Dengan absennya manusia, kini hewan mengambil alih dunia dan harus bersaing satu sama lain untuk bertahan hidup. Ada lebih dari 80 hewan pada game ini, masing-masing hadir dengan keuntungan dan tantangan yang berbeda-beda.
Tokyo Jungle mengambil latar tempat di area Shibuya dan Yoyogi di Tokyo, termasuk jalur kereta Yamanote. Tidak ada landmark terkenal memang, namun ini game ini memberikan gambaran menarik mengenai Tokyo pasca hilangnya peradaban manusia.
Yakuza 0 berlatar di Kabukicho – distrik menawan dengan lampu neon di setiap bagian yang terletak di Tokyo. Bagi penikmat film, Kabukicho pasti tidak asing karena itu juga jadi tempat di mana Gaspar Noe membuat Enter The Void.
Maka sama seperti kebanyakan distrik hiburan di Tokyo, Kabukicho juga penuh akan bar dan tempat untuk bersenang-senang. Mulai dari bos kriminal hingga penipu amatir, semua antagonis berkumpul di distrik ini untuk mencari kesenangan. Yakuza 0 bahkan juga berusaha untuk menampilkan sisi liar Kabukicho, dengan menghadirkan kelab malam, yang di dunia nyata memang sangat berlimpah.
Demikian tadi ulasan menarik mengenai sederetan game yang berlatar di salah satu kota paling terkenal di Jepang yaitu Tokyo. Selain Tokyo, menurutmu kota apa lagi yang paling menarik yang ada di dalam game?