Game remaster yang digarap dengan baik bisa memberi dampak positif besar di industri gaming. Tapi sayangnya, hal tersebut tidak terjadi pada dua game remaster besar di tahun ini yaitu Final Fantasy Tactics: The Ivalice Chronicles dan Super Mario Galaxy + Super Mario Galaxy 2. Salah satu masalah utamanya adalah harga di mana Final Fantasy Tactics dijual US$50 (masih wajar), sementara Super Mario Galaxy dibanderol di harga US$70, yang dinilai sangat mahal. Selain harga yang lebih terjangkau, ada fitur-fitur penting lain yang seharusnya diimplementasikan di dalam game remaster agar bisa memuaskan pemain lain dan menarik perhatian pemain baru. Berikut ulasannya.
7 Fitur yang Wajib Ada di Tiap Game Remaster

Intinya sih...
Fitur fast-forward dan rewind untuk mempercepat pertarungan tanpa kehilangan kendali
Opsi tingkat kesulitan baru agar menarik pemain baru dan memuaskan pemain lama
Menyempurnakan gameplay atau menambahkan game baru untuk meningkatkan pengalaman bermain
1. Fitur fast-forward dan rewind
Di dalam game RPG, fitur fast-forward sudah menjadi hal umum seperti di Final Fantasy Tactics: The Ivalice Chronicles dan berbagai versi remaster game Final Fantasy di PS1 yang juga menawarkan fitur serupa. Fitur ini biasanya dipadukan dengan mode auto-battle agar pemain bisa mempercepat pertarungan tanpa kehilangan kendali. Sementara itu, fitur rewind lebih jarang muncul di game RPG dan lebih sering ditemukan di game klasik non-RPG, seperti kompilasi Rare Replay yang memungkinkan pemain untuk memundurkan waktu untuk menjajal lagi bagian tertentu di level-level yang sulit.
2. Opsi tingkat kesulitan (jika tidak ada sebelumnya)
Game remaster sering kali menjadi kabar gembira bagi pemain yang tumbuh dengan sebuah game klasik, tapi tak bisa memainkannya lagi karena berbagai alasan. Salah satu contoh paling anyar adalah Final Fantasy Tactics: The Ivalice Chronicles yang dulu dikenal sebagai game RPG strategi yang sangat menantang tanpa pilihan tingkat kesulitan. Nah, versi remaster-nya kini menambahkan opsi tingkat kesulitan dan langkah serupa sebaiknya diikuti oleh game remaster lain yang tidak memiliki opsi tingkat kesulitan di versi original. Tingkat kesulitan lebih mudah bisa menarik pemain baru, sementara yang lebih sulit akan memuaskan para pemain yang mencari tantangan ekstra.
3. Menyempurnakan gameplay atau menambahkan game baru
Game remaster bukan hanya soal nostalgia dan bisa bermain game lawas secara legal, tapi juga menyenangkan terlebih jika developer-nya berani memoles habis-habisan dengan gameplay yang lebih sempurna atau konten tambahan. Contohnya, Raidou Remastered: The Mystery of the Soulless Army yang sistem combat-nya diubah total sehingga terasa seperti seri Shin Megami Tensei modern, meski inti ceritanya tetap sama. Ada juga .hack//G.U. Last Recode yang menambahkan game keempat di luar trilogi original, yang meski lebih kecil, tapi tetap mengejutkan untuk ukuran game remaster.
4.Opsi beralih kualitas visual
Pada umumnya, game remaster diharapkan untuk membawa konten baru, tapi terkadang tujuan utamanya hanya untuk mempercantik visual tanpa mengubah inti gameplay. Halo: Combat Evolved Anniversary misalnya, merupakan game remaster yang tetap setia pada game original-nya namun dengan visual yang lebih mulus dan menawarkan opsi untuk ganti ke visual klasik kapan saja. Hal serupa juga ditawarkan Legacy of Kain: Soul Reaver 1 & 2 Remastered, yang memungkinkan pemain berganti mode visual secara instan. Jadi, alih-alih melihat video komparasi di YouTube, pemain bisa merasakannya secara langsung.
5. Menambahkan pengisi suara untuk game dengan dialog berbasis teks
Sebelum era PS2, kebanyakan game hanya mengandalkan dialog berbasis teks. Seiring perkembangan teknologi di konsol, developer bisa menyematkan lebih banyak konten ke dalam game termasuk pengisi suara. Contoh paling baru ada pada Final Fantasy Tactics: The Ivalice Chronicles versi remaster yang kini menghadirkan dialog penuh suara dengan kualitas pengisi suara yang bagus. Penambahan pengisi suara baru seperti ini sangat bisa meningkatkan pengalaman bermain dan seharusnya bisa menjadi fitur wajib bagi game-game remaster yang versi original-nya hanya menggunakan dialog berbasis teks.
6. Opsi mengganti pertemuan acak
Sistem random encounter atau pertemuan acak di dalam game RPG (di mana pemain masuk ke pertarungan tanpa tahu musuh apa yang akan muncul), dulunya merupakan sistem umum hingga era PS3. Namun, game seperti Chrono Trigger dianggap lebih cerdas karena menghapus sistem ini agar pemain tidak merasa bosan. Di versi remaster, beberapa game seperti Final Fantasy VII memberi opsi untuk menyalakan atau mematikan pertemuan acak, sementara The Ivalice Chronicles memungkinkan pemain memilih kapan ingin bertarung. Inovasi seperti ini dianggap sebagai langkah bagus yang sebaiknya ditiru oleh game remaster lainnya.
7. Bonus konten yang menarik
Game remaster seharusnya menjadi bentuk penghargaan terhadap game atau seri original-nya. Jika serinya memiliki beberapa game, akan lebih baik jika semuanya dirilis dalam satu paket seperti Crash Bandicoot N. Sane Trilogy, daripada satu per satu demi mendapat lebih banyak keuntungnya. Game remaster yang ideal juga sebaiknya menyertakan bonus menarik seperti trailer lama, iklan, majalah, art box atau video wawancara dengan developer. Contohnya, Teenage Mutant Ninja Turtles: The Cowabunga Collection berhasil melakukannya dengan menghadirkan banyak konten TMNT di luar game-nya. Digital Eclipse selaku developer-nya merupakan contoh developer yang sangat baik dalam mengeksekusi marketing seperti itu.
Demikian tadi mengenai beberapa fitur yang wajib ada di setiap game remaster. Selain fitur-fitur di atas, fitur lain apa saja yang menurutmu harus diimplementasikan di dalam game remaster?