Beberapa game tersukses sepanjang masa berasal dari genre first-person shooter atau FPS seperti seri Call of Duty dan Halo yang hampir di tiap game-nya selalu meraih keuntungan besar. Genre FPS begitu disukai karena menawarkan gameplay seru, mudah dimainkan dan cocok untuk pemain kasual. Kendati demikian, tidak semua game FPS berhasil di pasaran. Ada juga beberapa game FPS yang sebenarnya bagus secara kualitas dan menarik karena membawa beberapa fitur inovatif, namun gagal secara komersil karena berbagai alasan seperti marketing yang buruk atau waktu rilis yang kurang tepat. Berikut 7 di antaranya.
7 Game FPS Apik dengan Catatan Penjualan Mengecewakan

Intinya sih...
Sin dirilis bersamaan dengan Half-Life, meskipun tidak merevolusi genre FPS seperti Half-Life, Sin tetap game FPS yang solid.
Wolfenstein membawa cerita unik di mana Nazi berusaha memperoleh kristal langka untuk membuka akses ke dimensi Black Sun.
XIII memiliki gaya visual ala komik dan gameplay FPS yang cukup seru, combat-nya juga menyenangkan dengan berbagai senjata menarik.
1. Sin
Waktu perilisan sebuah game bisa sangat menentukan keberhasilannya dan sayangnya, Sin dirilis hampir bersamaan dengan salah satu game legendaris yaitu Half-Life. Meskipun tidak merevolusi genre FPS seperti Half-Life, Sin tetap lah game FPS yang solid. Berlatar di tahun 2037, game ini mengikuti kisah seorang pria yang berusaha membersihkan kotanya dari peredaran narkoba. Sin menawarkan kebebasan dalam menyelesaikan tiap level dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan, disamping mekanisme inovatif seperti menjatuhkan senjata musuh dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
2. Wolfenstein
Wolfenstein yang rilis tahun 2009 silam sering kali terlupakan, padahal sebenarnya menawarkan pengalaman FPS yang luar biasa. Berlatar di kota fiksi bernama Isenstadt ketika Perang Dunia II, game ini membawa cerita unik di mana Nazi berusaha memperoleh kristal langka untuk membuka akses ke dimensi Black Sun. Meski gameplay FPS-nya cukup standar dengan senjata khas era Perang Dunia II, game ini memberikan sentuhan berbeda lewat kekuatan "veil" yang memungkinkan pemain untuk memasuki dimensi lain, memperkuat diri, memperlambat waktu, dan meningkatkan durabilitas.
3. XIII
Ketika dirilis, XIII tidak mendapat banyak ulasan positif dan hal tersebut kemungkinan berkontribusi terhadap penjualannya yang rendah. Namun seiring berjalannya waktu, game ini malah memiliki penggemar setia. Fakta bahwa XIII kemudian bisa sangat disukai sebenarnya tidak mengherankan mengingat game ini memiliki banyak hal menarik, mulai dari gaya visual ala komik hingga gameplay FPS yang cukup seru. Selain itu, combat-nya juga menyenangkan dengan berbagai senjata menarik dan kemampuan menggunakan benda-benda biasa seperti botol dan kursi untuk menghajar musuh.
4. Resistance 3
Resistance pernah menjadi salah satu seri game FPS eksklusif PlayStation yang solid, meski pada akhirnya tidak pernah bisa menyaingi kesuksesan Halo di Xbox, terutama karena penjualan Resistance 3 yang tergolong lemah padahal kualitasnya cukup baik. Pada game ini, pemain mengendalikan Joseph Capelli, mantan tentara yang berjuang mati-matian melawan invasi alien Chimera yang ingin memusnahkan umat manusia. Suasana dunia yang dihadirkan game ini terasa gelap dan penuh keputusasaan, membuatnya lebih mengarah ke game FPS tentang perjuangan bertahan hidup daripada perang biasa.
5. Bulletstorm
Bulletstorm mendapat pengakuan yang berbeda terkait penjualannya di mana EA dan Epic menyebutnya kurang sukses, sementara People Can Fly selaku developer, justru menilai penjualan game ini cukup baik. Di game ini, pemain didorong untuk membunuh musuh dengan berbagai cara unik demi mendapatkan poin yang nantinya, bisa ditukar dengan senjata, upgrade dan amunisi. Dengan beragam senjata keren, cambuk energi hingga aksi seperti menendang dan meluncur ke arah musuh, game ini menantang pemain untuk menghabisi lawan secara spektakuler.
6. Singularity
Singularity merupakan game FPS bertema sci-fi yang sebenarnya sangat bagus, namun sayangnya kurang mendapat perhatian ketika dirilis. Ceritanya berpusat di sebuah pulau tak berpenghuni bernama Katorga-12, bekas wilayah Uni Soviet, yang kini diselidiki oleh karakter pemain bersama tim marinirnya. Setelah tiba, situasi menjadi kacau dan karakter pemain mendapatkan kemampuan untuk berpindah waktu berkat perangkat bernama Time Manipulation Device (TMD). Perangkat itu bukan hanya penting dalam cerita, tapi juga memberikan kekuatan manipulasi waktu yang memperkaya gameplay.
7. Titanfall 2
Titanfall 2 sering disebut sebagai salah satu game paling underrated dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, meski punya kualitas luar biasa, game ini kurang sukses secara komersial karena dirilis berdekatan dengan game FPS lain seperti Battlefield 1 dan Call of Duty: Infinite Warfare. Padahal, Titanfall 2 menawarkan gameplay FPS yang cepat dan seru, dengan mekanisme gerakan parkour seperti berlari di dinding, melompat dua kali dan sliding. Momen pertarungan dengan mech pun juga terasa luwes dan tidak kaku. Semua elemen tersebut membuat Titanfall 2 layak dianggap sebagai salah satu game FPS terbaik di masanya.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game FPS apik dengan catatan penjualan yang mengecewakan. Pernah memainkan salah satu game FPS di atas?