Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
EVOS Esports menjuarai M1 World Championship 2019
EVOS Esports menjuarai M1 World Championship 2019 (moonton.com)

M World Championship atau sering disingkat M-Series, merupakan kompetisi paling bergengsi untuk game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Bagaimana tidak, ia memiliki skala internasional dan dianggap liga tertinggi yang mempertemukan tim esports MLBB terbaik. Menariknya, M-Series termasuk liga esports yang tidak pernah didominasi satu tim saja.

Sejak M1 World Championship 2019 hingga M6 World Championship 2024, tidak ada tim yang jadi juara back to back. AP Bren menjadi satu-satunya tim yang menang lebih dari sekali, itupun jaraknya sampai tiga musim, lho! Lantas, kenapa juara M World Championship sulit dipertahankan? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

1. Regenerasi pemain, sering muncul pemain berbakat baru yang mencuri perhatian

KarlTzy (liquipedia.net)

MLBB termasuk salah satu esports dengan regenerasi pemain yang sangat cepat. Tidak seperti League of Legends atau DOTA 2 yang masih jadi panggung pemain veteran, skena MLBB selalu menelurkan pemain baru. Sementara, pemain veteran yang merasa underperform biasanya memilih pensiun atau menjadi streamer.

Itulah mengapa jarang ada tim yang bisa juara back to back di M-Series. Mereka selalu kedatangan pesaing baru yang meruntuhkan dominasi veteran, atau para veteran memutuskan pensiun dan posisi mereka tidak bisa digantikan pemain baru. Misalnya, dua ujung tombak, Wise dan OhMyV33NUS yang pensiun setelah menang M4 bersama Blacklist International. Setelah kepergian mereka, Blacklist International tidak pernah menang M-Series. Bahkan, menang MPL juga belum.

Ngomong-ngomong, hanya ada tiga pemain veteran yang meraih lebih dari satu gelar M-Series. Mereka adalah KarlTzy, FlapTzy, dan Pheww. Ketiganya merupakan pemain bintang yang berlaga di MPL Filipina.

2, META yang sering berubah, membuat semua tim beradaptasi

pembaharuan buff dan nerf yang mempengaruhi META (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Untuk membuat game-nya selalu kompetitif, MLBB selalu melakukan penyesuaian berupa buff dan nerf pada hero dan item. Ini akhirnya memicu pergantian META (most effective tactics available). Nah, pergantian META inilah yang membuat satu tim tidak bisa mendominasi. Kenapa? Karena tim perlu beradaptasi dan menyusun strategi baru berdasarkan META yang sedang berlangsung.

Sementara, tiap tim dan pemainnya memiliki hero power dan combo mereka yang terkadang tidak masuk META. Oleh sebab itu, tiap pemain harus memperluas hero pool mereka. Tim yang kebetulan hero power-nya lagi META, dijamin bakal perform sangat baik. Ini membuat pertandingan jauh lebih dinamis dan jauh dari cap "Liga Tani". Pergantian META juga membuat semua hero terpakai dan tidak didominasi satu dua hero saja.

3. Persaingan yang ketat, pertemuan tim monster dari berbagai negara

pertemuan tim terbaik dari Indonesia dan Filipina di M6 (youtube.com/MPL Indonesia)

Alasan terbesar kenapa tidak ada yang mendominasi M-Series adalah karena ia mengadu tim terbaik. Tidak seperti pada kompetisi sepak bola yang marak terjadi "Liga Tani", kemampuan tim papan atas MLBB relatif setara. Oleh sebab itu, apa pun bisa terjadi. Bahkan, tim kuat juga bisa tersingkir duluan. Contohnya RRQ Hoshi dan Aurora Gaming PH yang tersingkir duluan di M6 World Championship 2024.

Mendapatkan piala M-Series merupakan impian tim dan para pemain esports MLBB. Oleh sebab itu, semua berusaha dengan maksimal dalam setiap pertandingan. Alhasil, M-Series memiliki persaingan yang sangat ketat. Untuk masuk M-Series sendiri, tiap harus memenangkan juara regional mereka. Di Indonesia, tim yang berhak maju ke M-Series adalah finalis MPL Indonesia. Beda cerita dengan M-Series, MPL Indonesia cukup didominasi oleh beberapa tim saja, yakni ONIC Esports dan RRQ Hoshi. Namun, begitu mereka maju ke M-Series, tim lain mampu bersaing dengan mereka. Bahkan, tak jarang malah lebih unggul.

Ternyata ada banyak faktor kenapa juara M World Championship sulit dipertahankan dan gak pernah terjadi Liga Tani pada kompetisi tersebut. Nah, apakah M7 World Championship 2025 yang akan segera digelar di Indonesia tersebut bakal menghadirkan juara baru? Semoga saja perwakilan Indonesia, ONIC Esports dan Alter Ego, yang akan menang, ya! Jangan lupa tonton dan berikan kedua tim tersebut dukungan di M7 yang akan dimulai pada 3 Januari 2026 mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team