The Culling 2 (dok. Xaviant/The Culling 2)
Dari banyaknya game yang dimuat dalam list ini, The Culling 2 pantas disebut sebagai sekuel game yang paling buruk. Bagaimana tidak? Tim developer seakan-akan meledek para pemain yang setia memainkan seri The Culling.
The Culling sempat populer di kalangan gamer dan kreator konten. Meskipun begitu, kehadiran PlayerUnknown's Battlegrounds membuat kepopuleran The Culling makin merosot. Xaviant selaku tim developer memutuskan untuk tidak memberikan update lanjutan untuk game battle royale berbasis acara permainan (game show) itu.
Tak lama kemudian, mereka memutuskan untuk merilis The Culling 2 pada 2018 yang akhirnya dibanjiri kritik dan langsung kalah saing dari Fortnite. Delapan hari setelah perilisan, mereka menutup server game tersebut dan mengembalikan uang gamer yang telanjur membeli.
The Culling 2 (dok. Xaviant/The Culling 2)
Tahun 2020, mereka merilis The Culling di Xbox One. Kali ini, game tersebut memiliki sistem monetisasi yang membuat gamer menggelengkan kepala. Simpelnya, kamu dapat memainkan satu match per harinya secara gratis. Berikutnya, kamu harus menggunakan token yang diperoleh dari kemenangan game atau pembelian dengan uang nyata.
Kritik pedas mendorong developer untuk meningkatkan jumlah permainan menjadi sepuluh match per hari. Namun, para gamer sudah telanjur kesal dan lama-kelamaan seri The Culling dilupakan.
Itulah tujuh sekuel game yang paling mengecewakan dan kini dilupakan banyak gamer. Walaupun begitu, 'banyak' bukan berarti 'semua'. Artinya, ada juga gamer yang tetap menikmati deretan game di atas. Tentunya, hal ini tidak termasuk The Culling 2 yang hanya memiliki dua pemain saat game itu baru berusia dua hari.
Kalau berkaca dari pengalaman kamu sendiri, sekuel game apa sih yang paling mengecewakan? Bagikan jawaban kamu di kolom komentar, ya!