Sanz menjadi Finals MVP berkat hero powernya yang dilepas (youtube.com/MPL Indonesia)
Coach RRQ, Khezcute, memang punya kepercayaan tinggi pada punggawa RRQ. Pasalnya, ia beberapa kali melepaskan hero power ONIC. Padahal, respect ban adalah hal yang selalu dilakukan oleh ONIC. Pada laga kali ini, ONIC juga respect ban Yi Shun-shin. Sementara, RRQ sama sekali tidak mempertimbangkan Pharsa, salah satu hero andalan Sanz. Padahal, dalam 4 game yang dimenangkan ONIC, 3 di antaranya didapatkan dengan dukungan midlaner Pharsa.
RRQ terlalu fokus untuk mengunci Luo Yi dan Fanny sehingga mereka mengabaikan potensi Pharsa di tangannya. Omong-omong, berkat Pharsa, Sanz menjadi Finals MVP pada MPL ID S15. Melepaskan hero seperti Badang dan Alpha mungkin akan lebih bijak.
Sementara, pada game terakhir, Khezcute melepaskan semua hero berbahaya dari ONIC. Karena coach Khezcute tidak rescpect ban Chou (Kiboy) yang sempat merepotkan pada game ke-6, dan juga melepaskan Cici yang di respect ban dalam 6 game sebelumnya, ONIC menang mudah pada game terakhir. Mereka menang dengan selisih gold mencapai 13 ribu. Sebenarnya, memang susah untuk ban hero ONIC. Sebab, hero pool mereka cukup luas.