Ellie, karakter protagonis yang kuat di game The Last of Us (dok. PlayStation/The Last of Us Part 1)
Seiring dengan dorongan untuk menciptakan representasi yang lebih inklusif, beberapa game telah memimpin perubahan ini dengan menghadirkan karakter-karakter yang mencerminkan keragaman masyarakat. Sebagai salah satu contohnya adalah The Last of Us Part II yang tidak hanya menghadirkan Ellie sebagai protagonis perempuan kuat, namun, game ini juga menjelajahi aspek-aspek mendalam dari identitasnya, termasuk orientasi seksual yang Ellie miliki. Game ini berani menjelajahi perasaan, konflik internal, dan konsekuensi nyata dari setiap tindakan yang diambil karakter ini. Di sisi lain, Genshin Impact ikut menonjolkan beragam karakter dengan latar belakang budaya yang berbeda, dari karakter dengan nuansa Jepang yang kental hingga karakter dengan pengaruh budaya Timur Tengah. Dalam perjalanan mereka, karakter-karakter game ini membawa warisan budaya mereka ke dalam cerita fantasi sehingga menghasilkan dunia yang lebih mendalam dan kaya akan nuansa etnis.
Kehadiran game-game seperti ini bukan hanya memberikan pengalaman bermain yang lebih beragam, namun, juga memberikan platform untuk menceritakan kisah-kisah yang lebih beragam dan kompleks. Penggambaran karakter-karakter dengan latar belakang dan identitas yang beragam juga sanggup memberikan dampak positif pada pemain dengan memberikan penawaran seputar rasa kedekatan, representasi, dan kesempatan untuk berempati dengan pengalaman yang berbeda. Sebagai hasilnya, game-game ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk menginspirasi, mendidik, dan menghubungkan pemain dengan realitas dunia yang lebih luas.