Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[REVIEW] Story of Seasons: Grand Bazaar—Napas Segar untuk Game Santai

Story of Seasons: Grand Bazaar
Story of Seasons: Grand Bazaar (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar)
Intinya sih...
  • Interaksi dengan warga desa memberi warna tersendiri.
  • Dunia lebih hidup, penuh warna, dan bergaya manis khas cozy game masa kini.
  • Gameplay familier, tetapi lebih modern.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Marvelous resmi membuka lembaran baru di Nintendo Switch 2 dengan menghadirkan Story of Seasons: Grand Bazaar, remake dari Harvest Moon: Grand Bazaar (2008). Rilis pada 28 Agustus 2025, game ini langsung disambut hangat oleh penggemar. Banyak yang memuji usaha Marvelous dalam menghidupkan kembali pesona lama dengan sentuhan modern.

Tak hanya eksklusif di Switch 2, game ini hadir di Nintendo Switch generasi sebelumnya dan PC (Steam). Penulis sendiri menjajalnya di PC selama belasan jam. Dari pengalaman itu, ada sejumlah hal menarik yang membuat remake ini terasa segar sekaligus layak masuk daftar cozy game favorit. Simak review Story of Seasons: Grand Bazaar berikut ini.

1. Cerita klasik yang tetap hangat

Story of Seasons: Grand Bazaar
Story of Seasons: Grand Bazaar (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar)

Sebagai remake, Story of Seasons: Grand Bazaar setia kepada premis orisinalnya. Kisahnya dimulai dari seorang pemuda yang pindah ke Zephyr Town, sebuah desa kecil dengan bazar yang dulu megah, tetapi kini meredup. Tugas pemain ialah mengurus ladang, memelihara ternak, dan menjual hasil panen di bazar sambil membangun kembali kejayaan desa.

Meski sederhana, cerita ini hangat dan penuh nostalgia. Interaksi dengan warga desa pun memberi warna tersendiri sebab tiap karakter punya kepribadian unik yang bisa memengaruhi perkembangan cerita. Bagi penggemar lama, ini seperti pulang ke rumah lama. Bagi pendatang baru, ini jadi pintu masuk yang ramah untuk mengenal seri Story of Seasons.

2. Visual baru yang manis dan segar

Story of Seasons: Grand Bazaar
Story of Seasons: Grand Bazaar (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar)

Hal pertama yang terasa saat memainkan game ini: penyegaran visual. Jarak 17 tahun jelas membuat grafik Nintendo DS tak lagi relevan. Versi remake ini benar-benar menampilkan dunia yang lebih hidup, penuh warna, dan bergaya manis khas cozy game masa kini.

Tiap detail terasa diperhatikan, mulai dari desain karakter yang ekspresif, pemandangan desa yang menenangkan, hingga bazar yang kembali tampak meriah. Visualnya modern, tetapi tidak kehilangan sentuhan hangat yang menjadi ciri khas seri ini. Singkatnya, ini remake yang bukan sekadar diperbarui, melainkan juga benar-benar dibuat untuk relevan dengan era sekarang.

3. Gameplay familier, tetapi lebih modern

Story of Seasons: Grand Bazaar
Story of Seasons: Grand Bazaar (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar)

Dari sisi gameplay, pemain lama akan langsung merasa akrab. Menanam, memelihara ternak, memancing, hingga membuat kerajinan, semua kembali hadir. Namun, Marvelous menambahkan sejumlah pembaruan mekanis yang membuat permainan terasa lebih nyaman.

Fitur menjelajah, misalnya, kini lebih seru berkat kemampuan melompat dan menggunakan glider yang baru, yang bisa ditingkatkan seiring progres. Selain itu, ada fitur greeting, alih-alih menyapa penduduk satu per satu. Kamu cukup menekan tombol untuk menyapa banyak orang sekaligus. Ini fitur kecil, tetapi sangat praktis, terutama mengingat interaksi sosial jadi elemen penting dalam game ini.

Hasilnya, gameplay tetap sederhana. Namun, ia tidak membosankan. Story of Seasons: Grand Bazaar menjadi paduan pas antara nostalgia dan inovasi.

4. Musik indah dan pengisian suara (voice acting) yang bikin hidup

Story of Seasons: Grand Bazaar
Story of Seasons: Grand Bazaar (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar)

Tak lengkap rasanya membicarakan Story of Seasons tanpa menyinggung soundtrack. Marvelous kembali menghadirkan musik latar yang menenangkan sekaligus membangkitkan semangat. Bahkan, edisi Super Deluxe Edition menyertakan OST yang bisa diunduh, cocok didengarkan saat santai di luar game.

Kejutan lain datang dari pengisian suara. Tiap karakter kini punya pengisi suara sendiri, yang membuat interaksi lebih hidup. Ditambah dengan cutscene bergaya kartun, pengalaman bermain kadang terasa seperti menonton anime slice of life. Detail kecil ini menambah kehangatan dan membuat pemain makin betah berlama-lama.

5. Remake yang benar-benar segar

Story of Seasons: Grand Bazaar
Story of Seasons: Grand Bazaar (dok. Marvelous/Story of Seasons: Grand Bazaar)

Lebih dari sekadar membangkitkan nostalgia, Story of Seasons: Grand Bazaar membuktikan ia sebagai game pertanian yang solid sekaligus menyenangkan. Marvelous berhasil menerjemahkan naskah lama ke dalam format baru. Ini ditambah dengan penyutradaraan yang matang berkat pengalaman puluhan tahun menciptakan game simulasi pertanian.

Di tengah tren cozy game yang meledak pada 2025, Story of Seasons: Grand Bazaar mampu tampil menonjol. Ia bukan sekadar pengulangan formula lama, melainkan remake yang benar-benar segar. Game ini mampu menghormati pesona orisinal dengan tetap menawarkan sesuatu yang baru untuk pemain masa kini.

Story of Seasons: Grand Bazaar bisa dianggap sebagai salah satu remake terkuat dalam sejarah waralaba ini. Visualnya manis, gameplay-nya nyaman, musiknya indah, dan narasinya hangat. Penggemar lama yang ingin bernostalgia maupun pemain baru yang mencari game santai untuk mengisi waktu layak mendaftarkan game ini ke dalam wish list.

Menimbang semua aspek, mulai dari cerita, grafis, gameplay, audio, hingga eksekusi, remake ini pantas diberi nilai 5/5. Ia sebuah napas segar bagi pencinta game santai. Silakan coba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us