Di era digital yang semakin canggih, privasi pribadi menjadi taruhan yang kian rapuh, terutama dengan maraknya aplikasi stalkerware yang tersedia di internet. Kaspersky mencatat, pada 2023 ada lebih dari 31.000 pengguna ponsel di seluruh dunia menjadi korban stalkerware, perangkat lunak tersembunyi yang dirancang untuk memata-matai aktivitas seseorang tanpa sepengetahuan mereka.
Aplikasi ini sering dipasarkan sebagai alat untuk memantau anak atau pasangan. Namun, di balik itu, mereka (pengembang aplikasi) ternyata mampu mencuri data sensitif seperti pesan, lokasi, hingga kata sandi, yang kemudian bisa jatuh ke tangan yang salah.
Beberapa aplikasi stalkerware yang dikenal telah digunakan di Indonesia antara lain; mSpy, yang memungkinkan pelacakan pesan dan lokasi secara real-time; FlexiSPY, yang bahkan bisa merekam panggilan telepon dan mengaktifkan mikrofon perangkat dari jarak jauh; serta TheTruthSpy, yang sering disalahgunakan untuk memantau aktivitas media sosial dan riwayat penelusuran.
Lalu, apa saja risiko lain jika kamu lengah terhadap ancaman dari aplikasi berbahaya ini? Yuk, kupas lebih lanjut!